Jakarta, MINA – Sebanyak 30 ribu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari 13 Provinsi, difasilitasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengadopsi teknologi digital 4.0.
“Itu adalah sebuah program pendampingan terhadap 30 ribu UMKM sektor produksi hasil pengelolaan yang tersebar di 13 provinsi wilayah program,” jelas Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, dalam keterangannya terkait acara UMKM Go Online Virtual Expo 2022, yang berlangsung secara hibrida pada Senin (10/10).
Dirjen Semuel mengatakan, program ini akan mendorong UMKM supaya adaptif terhadap perkembangan teknologi digital.
Program pendampingan itu secara khusus diarahkan agar pelaku UMKM dapat memanfaatkan teknologi digital secara produktif dan inovatif untuk mengembangkan produk dan pemasaran.
“Salah satu implementasi dari kegiatan pendampingan itu adalah memfasilitasi 100 UMKM terpilih untuk mengikuti Virtual Expo,” tuturnya.
UMKM Go Online Virtual Expo akan berlangsung selama empat hari mulai tanggal 8 – 11 Oktober 2022.
Dalam pameran itu terdapat produk unggulan dari 100 UMKM yang berasal dari 13 provinsi, yakni Sumatera Utara, Bangka Belitung, Banten, Jabodetabek, dan Kepulauan Seribu, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Menurut Dirjen Semuel, Virtual Expo dirancang sebagai cara baru memasarkan produk UMKM secara daring.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Pada Virtual Expo terdapat empat jenis produk yang akan dipamerkan, yaitu produk makanan dan minuman, produk fashion, produk kerajinan tangan dan kerajinan kulit.
“Virtual Expo itu bukan hanya dinilai efisiensi dalam hal biaya, tetapi juga efektif dalam memasarkan produk-produk UMKM dengan jangkauan yang lebih luas,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, selain pameran produk, dalam Virtual Expo juga digelar serangkaian webinar terkait adopsi teknologi dan tema-tema lain yang sangat dibutuhkan UMKM dalam meningkatkan kapasitas dan meningkatkan akses pasar.
Sebab, data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan saat ini kurang lebih terdapat 64 juta UMKM di Indonesia, yang berperan sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
“Karena mampu menyerap hampir 97 persen tenaga kerja secara nasional. Namun, pada tahun 2018 yang lalu, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hanya mencapai 60 persen dan kontribusi terhadap ekspor hanya mencapai 14 persen,” jelasnya.(R/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.