Bandung, MINA – Sebanyak 50 relawan muda dari 10 negara anggota ASEAN berkumpul selama empat pekan di Bandung, Jawa Barat, untuk ikut serta dalam ASEAN Youth Volunteer Program (AYVP) yang didukung oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
Selama bulan Agustus, para peserta akan belajar tentang bencana alam, cara mengurangi risiko bencana, dan pembangunan ketangguhan. Para peserta juga akan terlibat langsung bersama masyarakat dalam berbagai kegiatan pengurangan risiko bencana, termasuk latihan kesiapan menghadapi gempa.
“Program AYVP mempertemukan para pemimpin muda dari kawasan ini untuk membangun satu komunitas yang akan saling berbagi dan bersama-sama membangun pengetahuan tentang pengurangan risiko bencana,” kata Nils Bergeson, USAID ASEAN Affairs Officer, dalam keterangan pers yang diterima MINA, Kamis (3/8).
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
“Jika bencana datang, komunitas ASEAN, termasuk kaum muda, akan melakukan respon bersama,” tambahnya.
Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Prof. Dato’ Dr. Imran Ho Abdullah, Wakil Rektor Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), selaku tuan rumah dan pelaksana program membuka acara AYVP tahun ini di kampus ITB pada hari Selasa, 1 Agustus 2017. Acara pembukaan juga dihadiri oleh Remy Rohadian, Pejabat Senior Bidang Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Sekretariat ASEAN.
“AYVP adalah bagian program kepemimpinan untuk para relawan muda dari seluruh negara-negara ASEAN. Kami berharap AYVP akan semakin mengingatkan bahwa ASEAN adalah bagian dari identitas mereka,” kata Remy Rohadian.
Negara-negara anggota ASEAN telah menunjukkan komitmen dan melakukan upaya signifikan untuk berkoordinasi dan memperkuat kerja sama di bidang bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana di kawasan ini.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
ASEAN telah menyetujui deklarasi “One ASEAN One Response: ASEAN Melakukan Tanggap Bencana sebagai Satu Komunitas di Dalam dan Luar Kawasan Ini.” Untuk tujuan ini, relawan AYVP akan terus menerima dukungan dari AYVP saat mereka kembali ke negara masing-masing dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari.
“AYVP adalah manifestasi dari komitmen UKM untuk mendukung agenda integrasi ASEAN melalui program yang dapat menjangkau para pemimpin muda. Kegiatan yang sangat berarti ketika kami berhasil mengumpulkan 50 relawan muda yang berjiwa pemimpin di saat ASEAN merayakan hari jadinya yang ke 50 tahun ini,” kata Prof. Dato’ Dr. Imran Ho Abdullah.
AYVP merupakan salah satu dari berbagai inisiatif AS dalam mendukung ASEAN dan 10 negara anggotanya. Amerika Serikat bermitra dengan ASEAN untuk mendukung integrasi ekonomi, memperluas kerja sama maritim, melakukan kaderisasi pemimpin muda, mempromosikan kesempatan bagi perempuan, dan mengatasi tantangan lintas negara.
Melalui kerja sama USAID dengan ASEAN, Amerika Serikat berupaya mengatasi akar penyebab kemiskinan dan ketidakstabilan serta membantu meletakkan dasar bagi kemakmuran dan keamanan. Amerika Serikat dan ASEAN merayakan 40 tahun kemitraan pada tahun 2017, menandai kerja sama yang semakin mendalam di bawah Kemitraan Strategis ASEAN-AS. (R/R11/R01)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel