Gaza, MINA – 50 warga Palestina dibebaskan oleh Zionis Israel pada Senin (1/7). Direktur Kompleks Medis Al-Shifa di Kota Gaza, Dr Mohammed Abu Salmiya termasuk di antara 50 warga Palestina yang dibebaskan di perbatasan timur Gaza tengah dan selatan.
Orang-orang yang dibebaskan dibawa ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah dan Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, mengutip Middle East Monitor (MEMO).
Abu Salmiya ditangkap pada tanggal 23 November 2023 bersama beberapa staf medis saat bepergian melalui Jalan Salah Al-Din dari Kota Gaza ke wilayah selatan Jalur Gaza setelah militer Zionis Israel menyerang Rumah Sakit Al-Shifa.
“(Kondisi para tahanan) tragis, belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Palestina, dengan kekurangan makanan yang parah dan penghinaan fisik,” kata Abu Salmiya.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Ia menekankan perlunya tindakan tegas yang mendesak untuk membebaskan semua tahanan dari penjara Zionis Israel, dan mencatat bahwa kesulitan yang dihadapi oleh para tahanan tidak ada bandingannya sejak Nakba 1948.
“Pendudukan Israel menangkap semua orang, dan staf medis tewas di penjara Zionis Israel karena penyiksaan dan kurangnya perawatan medis,” ujar Abu Salmiya.
“Musuh telah menunjukkan kekejamannya dalam menangani tahanan dan petugas medis. Ratusan staf medis menjadi sasaran dan disiksa di penjara pendudukan,” tambahnya.
Pembebasan Abu Salmiya telah membuat marah para menteri di pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir menggambarkan pembebasan Abu Salmiya dan puluhan tahanan Palestina lainnya sebagai “kelalaian keamanan.”
Dalam sebuah posting di X, Menteri Urusan Diaspora Amichai Chikli menggambarkan pembebasan Abu Salmiya tanpa kompensasi sebagai keputusan yang “tidak dapat ditoleransi.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang