Makkah, 28 Dzulqa’dah 1435/23 September 2014 (MINA)– Kepala Keamanan, Osman Bin Nasser Al-Mahraj mengumumkan, sebanyak 70.000 petugas keamanan selama musim haji tahun 1435 H dikerahkan untuk menjamin keamanan jamaah haji. Mereka akan siaga penuh demi kelancaran, kemudahan dan kenyamanan ibadah haji.
“Kami memiliki pasukan keamanan yang cukup untuk mengkoordinir jamaah haji masuk ke Makkah dan Ka’bah serta memantau pergerakan jamaah. Pasukan Keamanan siap untuk menangani setiap situasi darurat. Mereka selalu siap siaga untuk melayani tamu Allah,” kata Osman Bin Nasser Al-Mahraj.
Osman mengatakan, pemerikasaan yang ketat akan dilakukan untuk mengatisipasi bagi orang yang mengaku-ngaku ibadah haji dan bagi mereka yang mempalsukan surat izin untuk memasuki Makkah dan Ka’bah.
“Setiap hari kita menangkap orang banyak yang mencoba masuk Makkah, yang tidak mendapat izin dari petugas haji. Kita tidak akan pernah mengizinkan jamaah haji, sebelum ia ada surat izin,” kata Osman Bin Nasser Al-Mahraj, Senin (22/9), seperti dilaporkan saudigazette.com yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Ia juga mengatakan, selain memperlihatkan surat izin, mereka juga akan diperiksan dengan sidik jari. Sehingga sistem ini akan mengurangi jamaah haji dalam negeri, dan jamaah haji dari luar Arab akan memperoleh pelayanan maksimal, mengingat tempat ruang yang terbatas.
Ia telah melakukan inspeksi pada Sabtu (20/9) kemarin ke beberapa tempat di kawasan ibadah haji untuk mengetahui kesiapan para keamanan. Selain itu ia juga akan memeriksa ke daerah Al-Bahitah, terletak antara Makkah dan Taif, yang biasanya sekitar 40 persen akan digunakan orang jamaah untuk berangkat ke tempat Ibadah hajH haji.
Sementara itu, Presidium Umum urusan dua masjid, mempersiapkan sekitar 1.200 kursi roda untuk para jamaah haji bagi mereka yang akan melakukan sai’ (Perjalanan bolak-balik antara Safaa dan Marwa sebanyak tujuh kali).
Seorang juru bica kepresidenan mengatakan, petugas pendorong kursi roda telah diperiksa kesehatannya sebelum ia melakukan pekerjaan itu. Setiap sejam sekali, petugas pendorong kuris roda akan diganti.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Kursi roda yang disediakan para jamaah haji itu gratis, hanya membayar untuk petugas pendorong dengan biaya standar,” katanya.
Sementara itu, kepala umum perhimpunan mobil dan pendiri Tawafa bagi jamaah dari Asia Tenggara telah mendatangani perjanjian untuk meluncurkan layanan GPS yang akan berkerja pada smartphone jamaah haji.
Juru bicara perhimpunan mobil, Marwan Bin Rashad Zibaidi, mengatakan sistem akan membimbing jamaah haji menuju ke tempat yang mereka inginkan. “Alat ini juga akan menunjukan kepada jamaah haji lokasi tempat tim penyelamat dan pemandu,” katanya.
Pada kesempatan itu juga, Direktur Rumah Sakit King Abdulaziz di Makkah, Dr Hani Bihairi, mengatakan sebanyak 168 tempat tidur baru telah ditambahkan ke rumah sakit, sehingga total yang disediakan menjadi 423 kamar.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Hani mengatakan, terdapat 842 dokter, perawat dan teknisi yang bekerja di rumah sakit yang siap melayani jamaah haji.
“Ada 22 klinik yang bisa rawat jalan, siap menerima jamaah haji yang sakit sepanjang siang dan malam. Selain itu kami juga menyiapkan 47 tempat tidur, 25 dokter di ruang gawat darurat beserta 26 tempat tidur dan 26 dokter di unit perawatan intensif,” katanya. (T/P010/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata