Yerusalem, MINA – Jumlah pengungsi Palestina terdampak gempa dahsyat yang melanda Turki selatan dan Suriah utara naik menjadi 72 jiwa, 52 di antaranya adalah pengungsi Palestina di Suriah dan 20 pengungsi di Turki.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Palestina dalam keteranganya pada Rabu (8/2/2023) malam mengatakan, tiga pengungsi Palestina yang terluka, yang diselamatkan di Suriah utara telah dinyatakan meninggal.
Kemenlu juga menyatakan, keluarga Abu Rashid, yang meninggal di bawah reruntuhan di Jableh, Suriah utara, terdiri dari enam anggota keluarga.
“Jumlah korban kemungkinan akan meningkat karena informasi yang tersedia belum seluruhnya mengenai keselamatan semua keluarga pengungsi Palestina di daerah yang terkena dampak,” tulis pernyataan Kemenlu Palestina yang dikutip MINA dari Palinfo, Kamis (9/2).
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Pada Rabu (8/2/2023) kemarin, jumlah korban meninggal di antara pengungsi Palestina akibat gempa bumi meningkat 10 orang. Setelah tiga jenazah seorang wanita dan dua anaknya ditemukan dari bawah reruntuhan di kamp pengungsi Raml di Suriah.
Dalam konteks ini, Duta Besar Otoritas Palestina untuk Turki, Faed Mustafa, mengumumkan, seorang pemuda, Amjad Al-Qadi, berhasil diselamatkan dari bawah puing-puing di kota Antiokhia Turki, dan istrinya yang sedang hamil sembilan bulan dinyatakan meninggal.
Duta Besar Mustafa menyatakan, jumlah korban pengungsi Palestina kemungkinan akan meningkat mengingat sulitnya mengakses informasi tentang warga pengungsi Palestina di Suriah utara.
Korban meninggal akibat gempa dahsyat yang melanda Turki selatan dan barat laut Suriah, saat fajar Senin (6/2/2023) lalu, telah meningkat menjadi 11.700.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Pejabat dan dokter menyatakan, 9.057 orang meninggal di Turki dan 2.662 di Suriah. Sedangnya 50.000 orang lainnya terluka di Turki dan 5.000 di Suriah. (R/R2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya