Gaza, 8 Rajab 1436 / 27 April, 2015 (MINA) – Otoritas Penjajah Israel membuka perlintasan Karim Abu Salim, sebelah tenggara Jalur Gaza, Senin 27/4 dan mengizinkan sebanyak 730 truk barang-barang perdagangan, pertanian, transportasi serta bantuan untuk masuk ke Jalur Gaza.
“Dari 730 truk tersebut, 65 truk diantaranya membawa bahan bangunan untuk proyek-proyek internasional, sementara 150 truk berisi batu kerikil yang khusus untuk proyek jalan-jalan serta sejumlah bahan bakar,” kata Raed Fattouh, Ketua Komite Koordinasi Ekspor Impor di Jalur Gaza, sebagaimana di lansir Eqtasadia.
Perlintasan Karim Abu Salim saat ini merupakan satu-satunya perlintasan komersial untuk memasukkan barang kebutuhan rakyat Gaza. Perlintasan yang beroperasi secara tidak teratur tersebut terletak di bagian tenggara Jalur Gaza dekat dengan perbatasan Rafah.
Sementara perlintasan lainnya seperti Erez di Bayt Hanoun utara Jalur Gaza, hanya dikhususkan untuk perlintasan manusia saja.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Israel memberlakukan secara ketat masuknya barang kebutuhan rakyat Gaza, terutama setelah Hamas mememenangkan pemilu pada 2006 dan mengambil alih Jalur Gaza.
Israel juga mengetatkan masuknya bahan-bahan bangunan seperti semen dan besi karena dianggap digunakan oleh pihak perlawanan untuk membangun fasilitas perlawanan seperti terowongan dan roket.
Akibat dari pengetatan masuknya barang barang bahan tersebut rencana rekonstruksi di Jalur Gaza belum terlaksana.
Puluhan ribu rumah yang hancur akibat serangan Israel selama 51 hari pada awal musim panas tahun lalu, belum ada yang dibangun kembali, sehingga hingga kini masih banyak warga yang tinggal di reruntuhan atau ditempat pengungsian. (K01/P2)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza