Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SEBANYAK 8 MADRASAH MASUK NOMINASI LOMBA SEKOLAH SEHAT NASIONAL

Rendi Setiawan - Rabu, 27 Mei 2015 - 13:43 WIB

Rabu, 27 Mei 2015 - 13:43 WIB

642 Views

(Foto: Kemenag)
(Foto: <a href=

Kemenag)" width="300" height="267" /> (Foto: Kemenag)

Bandung, 9 Sya’ban 1436/27 Mei 2015 (MINA) – Sebanyak 8 madrasah masuk nominasi Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Nasional Tahun 2015. LSS merupakan ajang perlombaan yang bertujuan mendorong sekolah dan madrasah membudayakan hidup bersih dan sehat.

Kedelapan Madrasah tersebut adalah: MAN Saibu Mandailing Natal Sumut, MIN Sekuduk Sambas Kalimantan Barat, MTsN Selat Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah, MAN 1 Model Palangkaraya Kalimantan Tengah, MAN Kelua Tabalong Kalimantan Selatan, MAN 1 Palu Barat, Palu, Sulawesi Tengah, MAN Baraka, Enrekang Sulawesi Selatan, dan MAN Ende Nusa Tenggara Timur, demikian laman resmi Kemenag, melaporkan.

Ajang kompetisi ini diselenggarakan hasil kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Madrasah, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri. Saat ini, LSS  sedang pada tahapan  penilaian yang berlangsung dari bulan Mei-Juni 2015 di 27 Provinsi yang berhasil lolos ke tingkat nasional yaitu dari jenjang TK/RA, SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA.

Tim Penilai LSS yang diturunkan di Jawa Barat mulai melaksanakan penilaian sejak tanggal 24 – 28 Mei 2015 dengan lokasi TK Bunda Hati Kudus, SD Kartika X-3 Bandung Barat, SMPN 5 Cirebon, dan SMAN 3 Kuningan. Tim Penilai Nasional yang dipimpin oleh Ruchman Basori (Unsur Kementerian Agama RI) diterima langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mizwar (26/05) di Sekretariat Tim Penggerak UKS Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Dalam kesempatan itu Dedi Mizwar mengatakan; “Madrasah perlu diperlakukan sama dengan sekolah. Kita tidak perlu berpikir sektoral, karena madrasah juga menjadi tanggungjawab kita semua, termasuk dalam LSS”.

Bagi pria yang akrab dipanggil Kang Dedi ini, LSS penting untuk memotivasi sekolah dan madrasah dalam membudayakan hidup bersih dan sehat. Generasi yang sehat dan kuat sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan.

Pada kesempatan itu, Dedi juga mengusulkan agar hadiah pembinaan untuk sang Juara 1, 2 dan 3 nasional, bisa ditambaih dari yang semula hanya Rp. 25.000.000,- untuk juara 1. Dedi berharap dengan begitu  sekolah dan madrasah akan lebih bersemangat.

Dedi tidak lupa berpesan agar Tim Penilai Nasional untuk objektif dalam melakukan penilaian, agar yang juara benar-benar sekolah dan madrasah yang layak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. “Saya yakin Tim Penilai akan objektif dan mengantar sekolah di Jawa Barat sebagai salah satu juaranya”, selorohnya.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Sementara itu Ruchman Basori, Ketua Tim Penilai menandaskan bahwa lomba hanyalah alat untuk pemicu semangat dan motivasi agar sekolah/madrasah mentradisikan pola hidup bersih dan sehat. Lebih penting dari itu adalah diperlukan penguatan kelembagaan madrasah/sekolah yang kuat yang mendukung berkembangnya sekolah sehat.

Selain itu, lanjut Ruchman, diperlukan juga upaya membangun karakter (characteristic building) guru, karyawan, dan para siswa sekolah dan madrasah dengan karakter dan budaya sehat. Hal itu pada gilirannya diharapkan akan dapat membuahkan image positif di masyarakat (image building) bahwa sekolah dan madrasah merupakan lembaga yang bersih dan sehat sehingga layak menjadi tempat pendidikan putra putri mereka.

Bagi Rucham Basori, LSS juga merupakan implementasi dari ajaran agama yang terdapat dalam kitab suci dan qaul ulama agar kita mengembangkan budaya bersih dan sehat. Salah satunya adalah pesan yang mengatakan, “kebersihan adalah sebagaian dari iman”.

Menanggapi masih belum banyaknya madrasah yang masuk ke nominasi nasional LSS, Panca Widi, salah satu Tim Penggerak UKS Provinsi Jawa Barat, mengatakan bahwa umumnya di kalangan madrasah terhenti di tingkat Provinsi sehingga baru satu atau dua madrasah yang masuk ke tingkat nasional. Kendala utamanya, menurut Widi adalah minimnya sarana dan prasarana yang mendukung sekolah sehat, salah satunya adalah keterbatasan MCK di madrasah.

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Namun demikian, munculnya 8 Madrasah yang masuk nominasi nasional LSS pada tahun ini merupakan perkembangan yang menggembirakan, yang patut mendapatkan apresiasi dari semua pihak, utamanya Kementerian Agama. (T/P011/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia