Pamulang, 15 Rajab 1436/4 Mei 2015 (MINA) – Sebanyak 996.428 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) seluruh Indonesia, Senin (4/5), mengikuti Ujian Nasional (UN).
Dalam ujian kali ini, ada empat mata pelajaran yang diujikan, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
“Para siswa, mengikuti UN dari Senin (4/5) hingga Kamis (7/5),” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin saat memonitoring Ujian Nasional Tahun 2015 di MTsN Pamulang, Jalan Pajajaran, Pamulang-Kota Tangerang Selatan, sebagaimana siaran pers resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Lukman Hakim mengatakan, saat ini, ada 17.684 MTs, baik negeri maupun swasta yang mengikuti UN.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
“Untuk UN susulan, rencananya akan dilaksanakan pada 11-12 Mei 2015,” tambah Menteri Agama sambil menyebut dua jenis metode dalam mengerjakan UN, yakni memakai UN secara manual menggunakan kertas (PBT: Paper Based Test) dan UN secara online/semi online dengan menggunakan perangkat komputer (CBT: Computer Based Test).
“Saat ini, di lingkungan Kemenag, hanya MTsN 2 Kota Kediri-Jawa Timur, MTs yang menggunakan CBT. Semoga tahun depan, bisa lebih banyak lagi,” harap Lukman.
Meski demikian, Lukman menyatakan, bahwa CBT atau PBT bukanlah sebuah tolak ukur. “CBT bukan berarti lebih baik daripada PBT, ini hanya masalah cara mengerjakan saja,” imbuhnya.
Kepala MTsN Pamulang, Suhardi dalam kesempatan tersebut, menceritakan beberapa prestasi dan penghargaan yang diraih oleh MTsN Pamulang, baik tingkat Banten maupun Nasional.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Selain itu, Suhardi berharap, keinginan keluarga besar MTsN Pamulang untuk mendirikan boarding school (pesantren), bisa terwujud.
“Keinginan ini telah lama, dan alhamdulillah, baik Kemenag Tangerang Selatan, Pemkot Tangsel maupun Pemprov Banten mendukung rencana ini,” kata Suhardi.
Mendengar keinginan pendirian pesantren di dalam lingkungan MTsN, Menteri Agama berharap, apa yang dilakukan ini, bermanfaat bagi masyarakat banyak.
“Daya tampung MTsN ini terhadap animo masyarakat, hanya berkisar seperempat hingga sepertiga saja. Pendirian pesantren atau asrama siswa ini, semoga sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan siswa,” terang Menteri Agama.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Selain memonitoring, Menteri Agama juga melakukan peletakan batu pertama bangunan pondok pesantren atau asrama siswa dan penandatanganan prasasti.
Hadir dalam rombongan, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, Wakil Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, Kakanwil Kemenag Provinsi Banten Moh. Agus Salim, Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan, Kepala Pusat Informasi dan Humas Rudi Subiyantoro, Kabag TU Pimpinan Khoirul Huda dan Kepala Kankemenag Kota Tangerang Selatan. (T/P010/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas