Aleppo, 19 Syawwal 1437/24 Juli 2016 (MINA) – Dalam 24 jam terakhir, sebanyak empat rumah sakit darurat dan bank darah lokal di Aleppo, Suriah, terkena serangan udara.
Asosiasi Dokter Independen (IDA), kelompok dokter Suriah pengelola klinik di Aleppo, mengatakan, pengeboman itu menewaskan seorang bayi berusia dua hari di rumah sakit anak-anak.
Menurut IDA, suplai oksigen bayi terputus setelah serangan di rumah sakit pada pukul 1:00 dini hari, serangan kedua di rumah sakit sekitar sembilan jam kemudian.
“Para dokter hanya bisa berteriak kepada rekan-rekan mereka untuk berlindung dan melindungi bayi,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, demikian Al-Arabiya memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
IDA mengatakan empat rumah sakit yang terkena, yaitu: rumah sakit anak-anak, Al-Bayan, Al-Zahraa, dan Al-Daqaq.
Seerangan udara dilakukan oleh pesawat-pesawat tempur Suriah dan Rusia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, pada tahun lalu, Suriah adalah tempat yang paling berbahaya bagi petugas kesehatan. Sebanyak 135 serangan terjadi terhadap fasilitas dan pekerja kesehatan pada 2015.
Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa rumah sakit telah rusak dan staf medis tewas dalam lingkungan timur yang padat penduduk di kota Aleppo.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Lebih dari 280.000 orang tewas sejak konflik Suriah meletus pada tahun 2011, dan jutaan telah dipaksa untuk mengungsi. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata