Bogor, 2 Jumadil Akhir1438/1 Maret 2017 (MINA) – Agenda pertama Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud di Indonesia hari Rabu adalah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden RI Djoko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor.
Presiden Jokowi bersama Raja Salman menyaksikan upacara penandatanganan 11 deklarasi bersama, nota kesepahaman (MoU), dan kerjasama program antara pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Republik Indonesia, demikian rilis Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.
Berikut penandatangan 11 deklarasi bersama, nota kesepahaman (MoU), dan kerjasama program antara pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Republik Indonesia :
Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional
- Deklarasi bersama antara pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi perihal peningkatan pimpinan Sidang Komisi Bersama yang ditandatangani Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi bersama Menteri Negara Urusan Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi Dr. Nizar bin Obaid Madani.
- Nota kesepahaman mengenai kontribusi pendanaan Saudi terhadap pembiayaan proyek pembangunan antara Saudi Fund for Development (SFD) dengan Pemerintah Republik Indonesia. Nota kesepahaman ini ditandatangani Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati bersama Wakil Direktur SFD Eng. Yousef bin Ibrahim Al-Bassam.
- Nota kesepahaman kerja sama kebudayaan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan Informasi Kerajaan Arab Saudi. Nota kesepahaman ini ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Dr. Muhajir Effendi bersama Menteri Kebudayaan dan Informasi Kerajaan Arab Saudi Dr. Adel bin Zaid Altoraifi.
- Program kerja sama antara Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dan Otoritas Usaha Kecil dan Menengah Kerajaan Arab Saudi mengenai pengembangan usaha kecil dan menengah. Program kerja sama ini ditandatangani Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga bersama Menteri Negara dan Anggota Kabinet Kerajaan Arab Saudi Dr. Ibrahim bin Abdulaziz Al-Assaf.
- Nota kesepahaman antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi di bidang kerja sama kesehatan. Nota kesepahaman ini ditandatangani Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F. Moeloek bersama Menteri Transportasi Kerajaan Arab Saudi Sulaiman bin Abdullah Al-Hamdan.
- Nota kesepahaman antara otoritas aeronautika pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi. Nota kesepahaman ini ditandatangani Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi bersama Menteri Transportasi Kerajaan Arab Saudi Sulaiman bin Abdullah Al-Hamdan.
- Program kerja sama antara Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan Kementerian Pendidikan Kerajaan Arab Saudi dalam bidang kerja sama saintifik dan pendidikan tinggi. Program kerja sama ini ditandatangani Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Muhammad Natsir bersama Menteri Pendidikan Kerajaan Arab Saudi Dr. Ahmed bin Mohammed Al-Issa.
- Nota kesepahaman antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Kerajaan Arab Saudi di bidang kerja sama kelautan dan perikanan. Nota kesepahaman ini ditandatangani Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti bersama Menteri Kebudayaan dan Informasi Kerajaan Arab Saudi Dr. Adel bin Zaid Altoraifi.
- Nota kesepahaman di bidang urusan Islam ditandatangani Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin bersama Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Sheikh Saleh bin Abdulaziz Alash-Sheikh.
- Program kerja sama di bidang perdagangan antara Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Investasi Kerajaan Arab Saudi. Program kerja sama ini ditandatangani Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggartiasto Lukito bersama Menteri Negara dan Anggota Kabinet Kerajaan Arab Saudi Dr. Ibrahim bin Abdulaziz Al-Assaf.
- Perjanjian kerja sama dalam pemberantasan kejahatan antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi. Perjanjian kerja sama ini ditandatangani Kepala Kepolisian Republik Indonesia Tito Karnavian bersama Kepala Kepolisian Kerajaan Arab Saudi Othman bin Nasser.
Setelah upacara penandatanganan, Pemerintah Indonesia menganugerahkan piagam Bintang Adiguna kepada Raja Salman.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan mengatakan, salah satu dari 11 kesepakatan tersebut ialah mengenai komitmen kontribusi pendanaan Arab Saudi terhadap pembiayaan proyek pembangunan dengan nilai mencapai USD 1 miliar.
“Kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang termasuk di bidang perdagangan dan investasi. Secara khusus Presiden Republik Indonesia mengapresiasi pengembalian kuota haji Indonesia ke tingkat yang normal, yaitu 211 ribu dan memberikan kuota tambahan untuk tahun 2017 sebesar 10.000,” ujarnya.
Tiga Belas Pangeran
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan
Pertemuan bilateral, Penandatanganan, dan upacara penganugerahan bintang kehormatan dan jamuan makan siang itu, sejumlah menteri kedua negara dan pangeran juga turut serta di dalamnya. Dari Indonesia, tampak Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
Sementara itu, jajaran Kabinet Kerja lainnya yang juga hadir ialah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong.
Dari pihak Arab Saudi, selain menteri yang menandatangani kesepakatan, turut hadir 13 pangeran, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Alshuibi, dan delegasi resminya dengan total 112 orang.
Ketigabelas pangeran itu adalah 1)Pangeran Khalid bin Fahd bin Khalid; 2) Pangeran Mansour bin Saud bin Abdulaziz; 3) Pangeran Mohammed bin Fahd bin Abdulaziz; 4) Pangeran Saud bin Fahd bin Abdulaziz; 5) Pangeran Talal bin Saud bin Abdulaziz; 6) Pangeran Khalid bin Bandar bin Abdulaziz, Penasihat Penjaga Dua Masjid Suci; 7) Pangeran Sattam bin Saud bin Abdulaziz; 8) Pangeran Faisal bin Khalid bin Sultan bin Abdulaziz, Penasehat di Istana Kerajaan; 9) Pangeran Ahmed bin Fahd bin Salman bin Abdulaziz; 10) Pangeran Abdullah bin Bandar bin Abdulaziz; 11) Pangeran Saud bin Salman bin Abdulaziz; 12) Pangeran Naif bin Salman bin Abdulaziz, 13) Pangeran Rakan bin Salman bin Abdulaziz.
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara
Kunjungan Bersejarah
Kunjungan Raja Salman ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017 merupakan kunjungan yang sangat bersejarah, setelah kunjungan Raja Faisal pada tahun 1970, sekitar 47 tahun yang lalu. Tak heran, kunjungan raja berjuluk Penjaga Dua Kota Suci itu disambut antusias oleh berbagai pihak.
Pemimpin Arab Saudi tersebut membawa rombongan dengan jumlah yang cukup besar, yakni sekitar 1.500 orang, termasuk 7 menteri dan sekitar 36 pangeran selama berkunjung ke Indonesia. Kunjungan Raja Salman ini dimaksudkan sebagai kunjungan balasan atas kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kerajaan Arab Saudi pada September 2015 lalu.
Raja Salman memulai perjalanan tur Asia selama sebulan sejak 26 Februari 2017 di Malaysia. Setelah kunjungan ke Indonesia, Raja Salman dan rombongan juga berencana mengunjungi Brunei Darussalam, Jepang, Cina, Maladewa, dan Yordania.(L/M019/R01-P1)
Baca Juga: Presiden Prabowo Beri Amnesti ke 44 Ribu Narapidana
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)