Sidon, MINA – Setidaknya sebelas pengungsi tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Ain al-Hilweh di Sidon, Lebanon. Serangan tersebut menghantam area sekitar Masjid Khalid ibn al-Walid pada Rabu (19/11) dini hari.
Dilansir dari Quds News Network (QNN), laporan awal menunjukkan dua serangan berturut-turut menghantam area tersebut. Korban luka dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Masjid-masjid di dalam kamp menyiarkan seruan mendesak yang meminta warga untuk mengosongkan jalan agar ambulans dapat menjangkau korban luka. Kemudian, pengeras suara mengonfirmasi kematian tersebut dan kembali mendesak warga sipil untuk memfasilitasi akses darurat.
Lebanon24 melaporkan, rudal-rudal tersebut berasal dari jet tempur. Senjata-senjata tersebut tampaknya adalah rudal berpemandu presisi.
Baca Juga: PBB: Pasukan UNIFIL di Lebanon Hadapi Ancaman Serius
Insiden ini telah memicu kekhawatiran akan pembantaian dan meningkatkan ketegangan di dalam dan sekitar Ain al-Hilweh, salah satu kamp pengungsi terbesar dan paling bergejolak di Lebanon.
Israel terus melanggar gencatan senjata yang telah diumumkan dengan Lebanon setiap hari. Pelanggaran-pelanggaran ini telah mengakibatkan ratusan orang tewas dan terluka.
Gencatan senjata tersebut dimaksudkan untuk mengakhiri agresi Israel pada Oktober 2023, yang meningkat pada September 2024 menjadi perang skala penuh. Perang Israel tersebut menewaskan lebih dari 4.000 orang dan melukai sekitar 17.000 orang.
Meskipun ada perjanjian tersebut, Israel masih menduduki lima bukit di Lebanon Selatan yang direbut selama perang terakhir. Israel juga menduduki wilayah Lebanon lainnya selama beberapa dekade.
Baca Juga: Pria Australia Dihukum karena Ancam Bunuh Senator Muslim
Hingga Juni 2025, Israel telah melakukan sekitar 3.700 pelanggaran gencatan senjata, yang menggarisbawahi rapuhnya situasi keamanan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kecelakaan Bus di Madinah, Puluhan Jamaah Umrah India Wafat
















Mina Indonesia
Mina Arabic