Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelas Pengungsi di Lebanon Tewas dalam Pembantaian Israel di Kamp Ain al-Hilweh

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Api besar menyala di kamp pengungsi Ain al-Hilweh di Sidon, Lebanon oleh serangan udara Israel, Rabu dini hari, 19 November 2025. (Gambar: dok. QNN)

Sidon, MINA – Setidaknya sebelas pengungsi tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Ain al-Hilweh di Sidon, Lebanon. Serangan tersebut menghantam area sekitar Masjid Khalid ibn al-Walid pada Rabu (19/11) dini hari.

Dilansir dari Quds News Network (QNN), laporan awal menunjukkan dua serangan berturut-turut menghantam area tersebut. Korban luka dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Masjid-masjid di dalam kamp menyiarkan seruan mendesak yang meminta warga untuk mengosongkan jalan agar ambulans dapat menjangkau korban luka. Kemudian, pengeras suara mengonfirmasi kematian tersebut dan kembali mendesak warga sipil untuk memfasilitasi akses darurat.

Lebanon24 melaporkan, rudal-rudal tersebut berasal dari jet tempur. Senjata-senjata tersebut tampaknya adalah rudal berpemandu presisi.

Baca Juga: PBB: Pasukan UNIFIL di Lebanon Hadapi Ancaman Serius

Insiden ini telah memicu kekhawatiran akan pembantaian dan meningkatkan ketegangan di dalam dan sekitar Ain al-Hilweh, salah satu kamp pengungsi terbesar dan paling bergejolak di Lebanon.

Israel terus melanggar gencatan senjata yang telah diumumkan dengan Lebanon setiap hari. Pelanggaran-pelanggaran ini telah mengakibatkan ratusan orang tewas dan terluka.

Gencatan senjata tersebut dimaksudkan untuk mengakhiri agresi Israel pada Oktober 2023, yang meningkat pada September 2024 menjadi perang skala penuh. Perang Israel tersebut menewaskan lebih dari 4.000 orang dan melukai sekitar 17.000 orang.

Meskipun ada perjanjian tersebut, Israel masih menduduki lima bukit di Lebanon Selatan yang direbut selama perang terakhir. Israel juga menduduki wilayah Lebanon lainnya selama beberapa dekade.

Baca Juga: Pria Australia Dihukum karena Ancam Bunuh Senator Muslim

Hingga Juni 2025, Israel telah melakukan sekitar 3.700 pelanggaran gencatan senjata, yang menggarisbawahi rapuhnya situasi keamanan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kecelakaan Bus di Madinah, Puluhan Jamaah Umrah India Wafat

Rekomendasi untuk Anda