Yerusalem, MINA – Sebelum pendudukan Israel melakukan agresi pengeboman ke Gaza pada Jumat (5/8) malam, upaya pembicaraan damai sempat dilakukan antara Israel dengan faksi perlawanan Gaza dengan perantara Mesir.
Media Israel i24 News melaporkan, Israel sempat khawatir akan serangan yang akan segera terjadi oleh faksi Jihad Islam menyusul penangkapan salah satu pemimpin kelompok itu di Tepi Barat awal pekan ini.
Menurut sumber dalam aparat keamanan, jika Jihad Islam melakukan serangan, Israel akan membalas dengan kekuatan besar. Militer Israel akan mengambil inisiatif dalam serangan juga sedang dipertimbangkan.
Sementara dalam pembicaraan upaya damai itu Jihad Islam mengajukan tiga tuntutan melalui dinas intelijen Mesir:
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Yakni, mengakhiri serangan penangkapan Israel di Tepi Barat – khususnya di Jenin. Pembebasan Bassam al-Saadi, pejabat PIJ yang ditangkap pada hari Senin lalu. Pembebasan Khalil Awawdeh, seorang warga Palestina di sebuah desa dekat Hebron, yang telah melakukan mogok makan selama lebih dari 140 hari.
Menurut sumber Palestina, Jihad Islam akan siap untuk mengabaikan dua tuntutan pertama, tetapi bukan pembebasan Awawdeh. Jika dia dibebaskan, kelompok itu kemudian akan mencabut ancaman serangan terhadap Israel.
Namun Israel sepertinya enggan memenuhi permintaan Jihad Islam itu dan agresi pun dilakukan ke Gaza. (T/B04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza