Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum Dideportasi, Aktivis Italia Pro-Palestina Sering Kunjungi Ibu Para Syudaha

Habib Hizbullah - Rabu, 18 Januari 2023 - 11:34 WIB

Rabu, 18 Januari 2023 - 11:34 WIB

22 Views

Bethlehem, MINA – Ummu Nidal Abu Aker (76), seorang Ibu yang menyantuni aktivis Italia pro-Palestina di rumahnya mengatakan, sebelum dideportasi Israel, Constantini dalam kegiatan sehari-harinya sering berkunjung ke rumah-rumah Palestina yang anggota keluarganya telah menjadi korban serangan Pasukan Israel.

Menurutnya, seperti dikutip dari PIC, Rabu (18/1), Stefania Constantini (50) dalam kesehariannya, ia pergi ke Nablus tiga kali dalam sepekan, mengunjungi ibu para syuhada dan mendukung mereka secara emosional.

“Dia juga suka mengunjungi makam para syuhada dan menaruh bunga di atasnya, dan dia biasa berpartisipasi dengan kami dalam pawai dan aksi damai,” ujarnya.

Ummu Nidal mengatakan, dia menjamu Constantini selama lima bulan. Pada pukul empat pagi, lantas pasukan besar tentara pendudukan menyerbu empat rumah milik anak-anak saya, dan mendobrak pintu rumah. Tentara memasuki kamar Constantini dan membawanya keluar.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

“Seorang tentara menggendong Stefania di bahunya dari kamp ke kendaraan militer mereka,” ungkapnya sambil merekam kejadian itu.

Sebelumnya, Otoritas Pendudukan Israel mendeportasi Stefania Constantini sehari setelah penangkapannya dari kamp pengungsi Dheisheh, selatan Bethlehem, Senin (16/1).

Menurut sumber lokal, Pasukan Pendudukan menggerebek rumah jurnalis yang dipenjara, Nidal Abu Aker dan rumah ibunya pada Senin pagi (16/1) dan menangkap aktivis solidaritas Italia, Constantini.

Menurut klaim Otoritas Pendudukan, Constantini memasuki Palestina yang diduduki pada 2 Mei 2022 dengan visa turis dan menghabiskan sebagian besar waktunya di Tepi Barat dan telah melewati masa berlaku visa masuk yang diizinkan.

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Constantini, seorang aktivis pro-Palestina itu mengatakan, dia dipukuli dan didorong ke tanah selama penangkapannya oleh sekitar 20 tentara di rumah tempat dia menginap.

Dia menambahkan, dalam pernyataannya kepada Kantor Berita Prancis, dari kota Pisa Italia, “Saya mencoba melawan, dan mereka sering memukuli saya. Mereka menutup mata saya, memborgol saya, dan meneriaki saya, mengatakan bahwa Saya seorang teroris.” (T/R12/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Internasional
Indonesia