Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seberapa Cepat Anda Meraih Mimpi? (Oleh : dr. Gamal Albinsaid)

Rana Setiawan - Jumat, 15 September 2017 - 19:02 WIB

Jumat, 15 September 2017 - 19:02 WIB

429 Views

Anggota DPR RI dr. Gamal Albinsaid.(Foto: doc. MINA)

(Foto: Istimewa)

Oleh : dr. Gamal Albinsaid; Motivator Muda Mendunia, CEO Indonesia Medika*

“Cita-cita kita harus melampaui uang kita, melampaui usia kita, dan melampaui waktu kita.” (dr. Gamal Albinsaid)

 

Bismillahirrahmanirrahim….

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-25] Tentang Bersedekah Tidak Mesti dengan Harta

 

Untuk menempuh 400 meter, siput butuh waktu 37 jam, tapi mobil F1 hanya 9 detik, mungkin kita punya cita-cita, tapi pertanyaannya, seberapa cepat kita mencapainya. Bukan waktunya bicara apa yang mau kita capai, waktunya kita bicara seberapa cepat kita mencapainya. Menunda kebaikan artinya menghalangi kebaikan lain datang kepadamu. Oleh karena itu, segera selesaikan mimpi yang pertama, supaya anda tenang mengejar mimpi selanjutnya.

Betapa luasnya nikmat dan keadilan Allah, sehingga Dia memberikan nikmat waktu kepada semua orang secara merata, tak ada yang dilebihkan, tak ada yang dikurangkan. Kita mempunyai waktu yang sama, 24 jam sehari, 86.400 detik setiap harinya, akan tetapi kenapa banyak orang yang memiliki kapasitas dan pencapaian lebih besar daripada kita?

Dengan 24 jam sehari ada pemuda yang habiskan dengan kerja keras, banyak belajar, hingga 365 hari berlalu ia mampu melahirkan banyak karya besar yang mengagumkan, bukan hanya memberhasilkan dirinya, namun orang-orang yang dipimpinnya, orang-orang dalam pusarannya. Tapi jangan terkejut, tatkala kau melihat 365 hari berlalu tak sejengkal pun keberhasilan mendekat pada seorang pemuda, bagaimana tidak ia habiskan 24 jam sehari dengan bersenang-senang tanpa pengorbanan yang penuh arti, pada tempat yang tak memberhasilkannya.

Baca Juga: Tafsir Surat Al-Fatihah: Makna dan Keutamaannya bagi Kehidupan Sehari-Hari

The rest of your life should be the best of your life.”

Kehidupan bukanlah tuk lampaui orang lain, tetapi tuk lampaui diri sendiri, tuk lampaui hari kemarin dengan hari ini. Sedikit saja merasa puas dengan apa yang kita dapatkan adalah suatu kelengahan, karena kita harus lebih baik setiap matahari terbit kembali.

Mengingat dan membanggakan keberhasilan di masa lalu hanya melemahkan masa depan. Kita tidak ingin menjadi orang yang kuat di masa lalu dan lemah di masa depan. Oleh karena itu, jangan terlalu bangga dengan keberhasilan masa lalu, senantiasalah menciptakan keberhasilan di masa sekarang. Ingatlah pesan Umar bin Khatab “Adakala orang yang memiliki masa silam paling buruk akan jadi paling baik di masa depan.”

We should start from definition of winner and keep on pursuing our definition. Keep our feet on the ground, eyes on the people surrounds us, and the vision on the sky. Live your dream and never wake up!

Baca Juga: Sejarah Al-Aqsa, Pusat Perjuangan dari Zaman ke Zaman

Jadilah orang seberpengaruh, sekaya, dan sehebat mungkin dan gunakan itu semua untuk sesuatu yang kita yakini kebenarannya. Dalam setiap mimpi, kita butuh ruh dan mimpi yang suci untuk Allah adalah sebaik-baik ruh. Cita-cita kita harus melampaui uang kita, melampaui usia kita, melampaui waktu kita, dan melampaui kemampuan kita. Bukankah nasehat pendahulu kita, ada harga yang harus dibayar dari mimpi besar!

Bukan waktunya kita bicara apa yang mau kita capai, waktunya kita bicara seberapa cepat kita mencapainya…(dr. Gamal Albinsaid)

(A/R01/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Bebaskan Masjidil Aqsa dengan Berjama’ah

*dr. Gamal Albinsaid adalah dokter muda kelahiran Malang peraih Gelar Kehormatan Kerajaan Inggris, 50 inovator sosial paling berpengaruh dunia, dan pembicara 15 negara-4 benua.

Rekomendasi untuk Anda