Jakarta, MINA – Perusahaan Jepang, Azbil Corporation dengan teknologi rendah karbon telah berhasil mengurangi sekitar 35.000 ton emisi gas CO2 dalam 10 bulan terkahir di unit kilang perusahaan gas dan minyak terbesar di Indonesia milik, PT Pertamina (Persero).
Keberhasilan tersebut merupakan satu dari tiga proyek percontohan di Indonesia dengan Joint Crediting Mechanism (JCM) yang diorganisir oleh Organisasi Pengembangan Teknologi Industri dan Energi Baru (NEDO) Jepang.
“Pada Januari 2020, NEDO dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) mengumum, tiga proyek itu menghasilkan penerbitan kredit senilai 37.836 ton (emisi gas) dimana Azbil berkontribusi sekitar 92 persen, atau 34.956 ton,” kata Azbil Corporation dalam keterangan pers yang diterima MINA, Sabtu (29/2).
Azbil memasang sistem teknologi kontrol canggihnya sehingga terkoordinasi dengan beberapa pembangkit listrik secara otomatis tanpa bantuan operator.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Selain pengurangan gas CO2, pembangkit listrik juga mampu memangkas penggunaan energi sekitar 4 persen yang mengarah ke penghematan biaya sekitar 300 juta yen atau sekitar Rp 40 miliar.
Teknologi canggih Azbil tersebut telah banyak diterapkan di beberapa negara untuk peralatan pembangkit listrik, seperti boiler dan turbin.
Azbil Corporation yang didirikan pada 1906 itu merupakan perusahaan terkemuka di bidang bangunan dan industri otomatisasi, menggunakan teknologi pengukuran dan kontrol untuk memberikan solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan. (R/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal