Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebulan Terakhir, Serangan Udara AS Jatuhkan Korban Sipil Terbanyak

Rudi Hendrik - Selasa, 23 Mei 2017 - 23:14 WIB

Selasa, 23 Mei 2017 - 23:14 WIB

222 Views

Ilustrasi: seorang pria Suriah meratapi kehancuran tempat tinggalnya karena terkena serangan udara Amerika Serikat. (Foto: dok. Nahar Net)

Ilustrasi: seorang pria Suriah meratapi kehancuran tempat tinggalnya karena terkena serangan udara Amerika Serikat. (Foto: dok. Nahar Net)

London, 26 Sya’ban 1438/23 Mei 2017 (MINA) – Serangan udara pimpinan Amerika Serikat (AS) di Suriah pada sebulan terakhir menewaskan total 225 warga sipil, menjatuhkan korban terbanyak sejak memulai kampanyenya pada tahun 2014.

Lembaga monitor Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan pada hari Selasa (23/5), korban tewas antara 23 April dan 23 Mei itu mencakup 44 anak dan 36 wanita.

Kampanye udara pimpinan AS melawan kelompok militan di Suriah dimulai pada 23 September 2014.

“Bulan lalu, operasi menjatuhkan korban sipil tertinggi sejak koalisi mulai mengebom Suriah,” kata Ketua SOHR Rami Abdel Rahman, demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip MINA. “Telah terjadi peningkatan yang sangat besar.”

Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA

Organisasi yang bermarkas di London itu mengungkapkan, kematian di bulan lalu membuat keseluruhan korban sipil dari kampanye koalisi pimpinan AS menjadi 1.481 orang, di antaranya 319 anak-anak.

Militer AS mengatakan pada bulan Mei bahwa serangan koalisi udara di Suriah dan Irak “secara tidak sengaja” membunuh 352 warga sipil sejak operasi melawan kelompok Islamic State (ISIS) dimulai.

Serangan antara 23 April dan 23 Mei itu juga menewaskan 122 militan dan delapan orang yang setia kepada pemerintah Suriah. (T/RI-1/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Timur Tengah
Timur Tengah
Timur Tengah
Breaking News
Palestina