Gaza, MINA – Gerakan perlawanan Palestina Hamas mengecam surat kabar harian Saudi Al-Riyadh yang menyebut kelompok itu sebagai gerakan teroris.
Sebelumnya, harian Saudi Al-Riyadh menerbitkan sebuah berita pada Jumat (4/8) yang menyebut Hamas sebagai organisasi teroris, demikian Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Uraian ini menodai citra perlawanan yang merupakan ujung tombak dalam membela tujuan kita. Itu hanya melayani musuh Palestina yang merupakan penyebab utama bangsa Arab dan Islam,” kata gerakan Hamas dalam sebuah pernyataan, Sabtu (5/8).
Hamas terus menghimbau kepada harian Saudi tersebut untuk kembali pada pendiriannya dengan sikap Arab Saudi yang selalu mendukung rakyat Palestina dan perlawanan mereka.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Hamas yang menguasai Jalur Gaza dilibatkan dalam krisis antara Qatar dan empat negara Arab, termasuk Arab Saudi yang menuduh Doha mendukung terorisme.
Keempat Negara Teluk seperti Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain telah memberlakukan blokade laut, darat dan udara di Qatar dan mengajukan daftar tuntutan ke pemerintah Doha, termasuk penutupan televisi Al Jazeera.
Namun, Qatar membantah tuduhan tersebut dan berpendapat bahwa blokade yang diberlakukan melanggar hukum internasional.(T/R10/P2)
Mi’raj Islamiv News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant