Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SECARA MEDIS PUASA MENYEHATKAN

kurnia - Kamis, 3 Juli 2014 - 23:10 WIB

Kamis, 3 Juli 2014 - 23:10 WIB

733 Views ㅤ

Anggota Presidium Mer-c (Medical Emergency Rescue Committee), Arief Rachman

Jakarta, 5 Ramadhan 1435/3 Juli 2014 (MINA) – Anggota Presidium Mer-c (Medical Emergency Rescue Committee), Arief Rachman mengatakan, secara medis puasa baik bagi kesehatan karena rambu-rambunya jelas sesuai ajaran Rasulullah SAW.

Orang yang melaksanakan puasa harus sehat dan mampu, namun, orang sakit atau mereka yang  mempunyai keterbatasan diperbolehkan tidak berpuasa, kata Arief Rachman saat diwawancarai MINA dikantor Mer-c, Jakarta, Kamis

“Ada penyakit-penyakit yang mengharuskan mereka mengkonsumsi obat dalam jangka waktu tertentu dan bentrok dengan jadwal puasa”, katanya.

Kemudian, ia menjelaskan orang penyakit yang tidak diperbolehkan berpuasa adalah jika dia harus mengkonsumsi obat yang mengharuskan waktu minum obat dan batasannya jelas.

Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis

Ternyata itu dianjurkan oleh Rasulullah SAW “Dianjurkan makan sahur diakhir menjelang imsyak, jangan makan diawal waktu atau terlalu malam,” Bukan hanya sekedar membuat waktu makan bukanya semakin pendek, tetapi mengakhirkan sahur, jelas Arief Rachman.

“Setelah kita makan maka sekitar 40 persen peredaran darah tersendat di perut untuk mengangkut makanan”.

Kalau setelah kita makan lalu tidur, maka makanan yang kita konsumsi akan tersendat diusus,a sehingga Rasulullah SAW : “menganjurkan saat berbuka mendahulukan makanan yang manis”, terangnya.

Meski seseorang kurang bernafsu untuk makan sahur karena mengantuk, sebaiknya jangan melewatkan makan sahur.

Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia   

Makan sahur mendapat dua manfaat yaitu pahala karena merupakan sunnah nabi dan mendapat cadangan energi untuk beraktivitas sepanjang hari.

Makan sahur akan memperkuat badan kita saat beraktivitas di siang hari, tidak sahur akan meningkatkan resiko terjadinya penurunan gula darah yang menyebabkan tubuh cepat lemas.

“Dianjurkan makan sahur diakhir menjelang imsyak, jangan makan diawal waktu atau terlalu malam,”. Untuk pola makan agar tetap bugar saat berpuasa sebaiknya saat makan sahur, hindari makanan dan minuman terlalu banyak gula.

Makanan yang terlalu banyak gula akan memicu tubuh memproduksi insulin sehingga cepat menimbulkan rasa lapar, lemas dan lesu.

Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda

“Perbanyak makanan yang mengandung protein, vitamin (A,B,C) dan serat yang bertahan lebih lama dibanding jenis makanan lainnya,” ujarnya.

“Sertakan pula karbohidrat komplek dalam menu sahur, seperti nasi merah, oatmil, roti gandum, ubi, jagung atau singkong,” demikian katanya menambahkan. (L/P012/EO2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Angkatan Kedua, Sebanyak 30 WNI dari Suriah Kembali ke Tanah Air

 

 

Baca Juga: Antisipasi Macet saat Nataru, Truk Barang akan Dibatasi Mulai 21 Desember

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia