SECARA MEDIS PUASA MENYEHATKAN

, 5 Ramadhan 1435/3 Juli 2014 (MINA) – Anggota Presidium Mer-c (Medical Emergency Rescue Committee), Arief Rachman mengatakan, secara medis puasa baik bagi kesehatan karena rambu-rambunya jelas sesuai ajaran Rasulullah SAW.

Orang yang melaksanakan puasa harus sehat dan mampu, namun, orang sakit atau mereka yang  mempunyai keterbatasan diperbolehkan tidak berpuasa, kata Arief Rachman saat diwawancarai MINA dikantor Mer-c, Jakarta, Kamis

“Ada penyakit-penyakit yang mengharuskan mereka mengkonsumsi obat dalam jangka waktu tertentu dan bentrok dengan jadwal puasa”, katanya.

Kemudian, ia menjelaskan orang penyakit yang tidak diperbolehkan berpuasa adalah jika dia harus mengkonsumsi obat yang mengharuskan waktu minum obat dan batasannya jelas.

Ternyata itu dianjurkan oleh Rasulullah SAW “Dianjurkan makan sahur diakhir menjelang imsyak, jangan makan diawal waktu atau terlalu malam,” Bukan hanya sekedar membuat waktu makan bukanya semakin pendek, tetapi mengakhirkan sahur, jelas Arief Rachman.

“Setelah kita makan maka sekitar 40 persen peredaran darah tersendat di perut untuk mengangkut makanan”.

Kalau setelah kita makan lalu tidur, maka makanan yang kita konsumsi akan tersendat diusus,a sehingga Rasulullah SAW : “menganjurkan saat berbuka mendahulukan makanan yang manis”, terangnya.

Meski seseorang kurang bernafsu untuk makan sahur karena mengantuk, sebaiknya jangan melewatkan makan sahur.

Makan sahur mendapat dua manfaat yaitu pahala karena merupakan sunnah nabi dan mendapat cadangan energi untuk beraktivitas sepanjang hari.

Makan sahur akan memperkuat badan kita saat beraktivitas di siang hari, tidak sahur akan meningkatkan resiko terjadinya penurunan gula darah yang menyebabkan tubuh cepat lemas.

“Dianjurkan makan sahur diakhir menjelang imsyak, jangan makan diawal waktu atau terlalu malam,”. Untuk pola makan agar tetap bugar saat berpuasa sebaiknya saat makan sahur, hindari makanan dan minuman terlalu banyak gula.

Makanan yang terlalu banyak gula akan memicu tubuh memproduksi insulin sehingga cepat menimbulkan rasa lapar, lemas dan lesu.

“Perbanyak makanan yang mengandung protein, vitamin (A,B,C) dan serat yang bertahan lebih lama dibanding jenis makanan lainnya,” ujarnya.

“Sertakan pula karbohidrat komplek dalam menu sahur, seperti nasi merah, oatmil, roti gandum, ubi, jagung atau singkong,” demikian katanya menambahkan. (L/P012/EO2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

 

Wartawan: kurnia

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0