Sedekah itu Rahasia Sukses

Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA

Setiap insan terlebih lagi seorang muslim, selalu memerlukan pertolongan Allah. Mustahil seorang muslim bahkan makhluk seisi bumi ini hidup tanpa perlu kepada Allah, Sang Pencipta. Allah, jika sudah membantu hamba-Nya, maka Dia tidak pandang bulu. Karena membantu hamba sebagai makhluk ciptaan-Nya adalah sebuah kewajiban bagi Allah, tanpa harus diminta.

Bicara tentang , atau infaq kita akan bicara tentang keimanan. Artinya untuk sekadar mengeluarkan sedekah adalah hal berat jika tidak didasari iman kepada Allah. Meski sebenarnya sudah banyak bukti dahsyatnya sedekah atau infah.

Ada satu hadits di antara sekian banyak hadits tentang infah atau sedekah ini. Seperti yang disabdakan Nabi SAW, dari Abu Hurairah ra:

     عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

Dari Abu Hurairah radliallahu anhu bahwa Nabi SAW bersabda, “Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata; “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya”, sedangkan yang satunya lagi berkata; “Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil).” (HR. Al-Bukhari) [No. 1442 Fathul Bari] Shahih.

Hadits di atas shahih, riwayat Al-Bukhari. Sebagai muslim, tentu kita wajib percaya dan yakin dengan sabda Nabi SAW di atas. Bayangkan, setiap pagi disetiap hari, Allah kirimkan dua malaikat untuk mendoakan dua jenis manusia. Malaikat pertama mendoa kepada Allah agar mengganti harta bagi siapa saja (mukmin) yang menyedekahkan hartanya.

Kebayang, jika setiap muslim meyakini janji Allah akan mengganti setiap harta yang disedekahkannya, maka mustahil akan ada muslim yang hidupnya serba kekurangan, penuh dengan derita kepahitan, bermasalah dengan keluarga, anak istri atau dirinya diuji dengan sakit berat yang tak kunjung usai.

Dalam beberapa kisah nyata yang penulis pernah dengar langsung, ternyata orang yang membiasakan bersedekah karena niat ikhlas membantu sesama, maka banyak keajaiban demi keajaiban yang Allah berikan padanya. Antara lain, rezeki hidupnya yang selalu mengalir seperti air hujan. Datang tanpa diduga bahkan seperti tidak diminta.

Bukan hanya rezeki berupa dunianya yang Allah cukupkan. Bahkan rezeki lainpun Allah berikan padanya semisal, anak-anaknya, atau istri dan dirinya yang mempunyai penyakit, sembuh dengan izin Allah. Keluarganya yang mungkin tadi sering kali ‘berantem’ satu sama lain, kini menjadi terasa sakinahnya, dan kedamaian dalam rumah tangganya.

Masya Allah, itulah di antara doa makbul malaikat untuk orang beriman yang senantiasa yakin pada janji Allah untuk menyedekahkan sebagian kecil dari rezeki yang Allah titipkan padanya.

Rezeki seret keluarga berantakan

Namun, diujung sana ada juga orang yang hari-harinya selalu ‘berkelahi’ dengan keluarganya. Istri tidak taat pada suami, sebaliknya suami seringkali selingkuh. Anak-anaknya satu sama lain seringkali adu jotos, bahkan dengan tetangganya pun tidak pernah damai. Ada sesuatu yang salah dari orang semacam ini. Ternyata, dia tidak pernah mengeluarkan sedekah atau infaknya kepada Allah. Wajar malaikat utusan Allah setiap pagi mendoakan keburukan kepadanya.

Bisa dibayangkan, malaikat itu makhluk Allah tanpa dosa, suci dan tidak mempunyai nafsu. Tugasnya hanya menjalankan ketaatan kepada Allah semata. Jika dua malaikat tadi setiap harinya yang satu bertugas mendoakan kebaikan kepada orang yang berinfak atau bersedekah, maka selamanya sebelum dunia berakhir (kiamat), dia akan terus berdoa seperti itu.

Sebaliknya malaikat yang bertugas mendoakan keburukan untuk seorang hamba yang tidak berinfak atau bersedekah karena Allah, maka selama manusia itu hidup dia akan mendapatkan doa keburukan dari makhluk Allah yang mulia dan suci. Bayangkan jika ada orang yang hidup 100 tahun dan selama itu dia tidak pernah bersedekah di pagi hari karena Allah, maka sepanjang hidupnya itu dia akan mendapatkan doa keburukan dari malaikat.

Jadi sejatinya, untuk dunia akhirat itu banyak jalan yang sudah Allah dan Rasul-Nya bukakan bagi manusia. Tugas kita sebagai manusia adalah memilih jalan mana yang mau kita ambil di antara dua jalan; jalan kebaikan atau jalan keburukan. Tidak ada pilihan lain kecuali dua jalan itu. Dan salah satu kunci untuk bisa sukses dunia sukses akhirat, adalah dengan menjadikan bersedekah atau berinfak setiap hari sebagai jalan hidup (way of life) seorang hamba.

Sebagai mukmin, sudah tentu kita akan memilih jalan terbaik di antara jalan lain yang ada. Salah satu jalan yang menjadi para salafus shalih untuk menggapai kebaikan dan kebahagiaan atau kesuksesan dunia akhirat adalah dengan cara berkorban mengeluarkan sedikit dari harta yang Allah titipkan untuk kebaikan.

Mengeluarkan sedekah atau infak ini sangat erat kaitannya dengan rasa ketauhidan seorang hamba. Karena secara manusiawi, siapa mau mengeluarkan harta yang secara zahir susah payah dia dapatkan? Di sinilah ujian keimanan akan terlihat. Jika tauhidnya benar, maka dia tidak akan pernah punya khawatir apalagi takut untuk mengeluarkan hartanya yang sedikit di jalan Allah. Sebab imannya meyakini di setiap pagi ada dua malaikat yang akan selalu mendoakannya “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya.” (A/RS3/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Bahron Ansori

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.