Jakarta, 8 Rabi’ul Akhir 1436/28 Januari 2015 (MINA) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jatim, semakin menggiatkan program uniknya, Sedekah Oksigen, yang mulai digalakan sejak awal 2014.
“Setiap orang butuh oksigen, maka dengan menanam pohon, setidaknya kita bisa menabung oksigen untuk kita dan generasi ke depan. Saya wajibkan program ini,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sebuah diskusi mengenai Smart Cities yang dilaksanakan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu.
Dalam diskusi itu, Abdullah, menjelaskan berbagai cara yang telah diupayakannya untuk menjalankan misi tersebut. Setiap perkara yang berhubungan dengannnya harus didahului dengan menanam pohon terlebih dahulu.
“Kalau ada proposal yang masuk ke kantor, saya tanya buktinya dulu sudah menanam pohon berapa. Misalkan masjid atau gereja yang mau mengajukan proposal kedua untuk renovasi, saya lihat dulu apakah pohon sebelumnya sudah tumbuh apa belum,” kata Abdullah yang mantan anggota DPR RI, sambil tertawa.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Program di kabupaten yang mendapat julukan “The Sunrise of Java” itu sudah berjalan sejak awal 2014. Dalam soft launching-nya pada malam pergantian tahun baru lalu di Alun-Alun Banyuwangi, diadakan pemutaran video tentang pentingnya udara bersih dan penanaman bibit pohon trembesi.
Dalam pemaparannya, Anas yang disebut sebagai salah satu bupati/walikota termuda di Indonesia dan banyak kreasi, mengatakan, saat ini kualitas udara mulai berkurang, yang bisa berdampak buruk pada kesehatan dan masa depan generasi. Ratusan ribu orang meninggal tiap tahunnya akibat dari penyakit yang ditimbulkan dari berkurangnya kualitas udara.
“Sedekah Oksigen adalah gerakan berbasis partisipasi warga yang mengajak semua elemen terlibat dalam lomba menyumbangkan lebih banyak oksigen agar udara yang kita hirup lebih bersih dan sehat.
Diskusi yang bertema “Smart Cities: Using Technology In Promote Good Governance in Bandung, Banyuwangi, Banda Aceh, and beyond”, juga diikuti Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dan Walikota Bandung Ridwal Kamil. Keduanya memaparkan pengalaman masing-masing dalam menjadikan kota yang mereka pimpin menjadi kota berbasis teknologi yang memudahkan kehidupan warganya.(L/P008/R04-P2)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas