Oleh: Alfi Huda, Mahasiswa Aqidah Filsafat Islam University of Darussalam (UNIDA) Gontor
“Sedekah adalah bukti”, sedekah adalah bukti atas orang yang memberikannya bahwa dia gemar mendekatkan diri kepada Allah, karena harta adalah sesuatu yang sangat disukai oleh jiwa kita. Sesuatu yang kita cintai dan tak akan kita berikan kepada orang lain kecuali demi meraih suatu hal yang lebih kita cintai. Adapun jika diketahui sedikit dari fungsi sedekah, maka hal ini mesti dilakukan, karena :
Pertama, sedekah tidak harus menggunakan harta benda ataupun uang. Maka mereka bisa bersedekah dengan mengunakan semua anggota badannya. Seperti berlaku adil ketika mendamaikan dua orang yang bertikai, berkelahi, atau berselisih. Perbuatan baik kepada sesama, tolong-menolong dalam kebaikan, menolong orang untuk menaiki kendaraan atau menaikkan barang-barangnya ke atas kendaraan dan menolong orang yang lemah.
Sedekah juga bisa berupa perkataan yang pantas dan baik dalam rangka dakwah kepada Allah dan menyampaikan kebenaran, tidak untuk menjilat atau mencari muka. Langkah yang kita ayunkan menuju tempat sholat. Menyingkirkan apa saja yang menggangu penguna jalan, seperti batu, kerikil tajam, paku, atau lainnya. Memahamkan orang bisu. Menuntun orang buta. Menunjukkan arah bagi orang yang menanyakan. Tidak melakukan kejahatan kepada orang lain, adalah shadaqah. Senyummu kepada saudaramu (sesama muslim) dan memberikan air yang ada di timbamu untuk saudaramu adalah shadaqah.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Kedua, Al-Quran dan sunnah menganjurkan umat muslim untuk mengeluarkan sedekah. Sedekah sangat dianjurkan dalam kehidupan sehari-hari, terlebih jika dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Seperti sabda Nabi: Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api atau sebagaimana mentari melelehkan salju. Salah satu golongan yang akan mendapatkan naungan di hari akhir. Sedekah sama sekali tidak mengurangi harta orang yang bersedekah, karena Allah telah memberikan jaminan untuk menggantinya bahkan dengan yang lebih banyak dan lebih baik.
Ketiga, setiap muslim hendaklah berlomba-lomba untuk mendapatkan kebaikan dan melakukan amal shalih. Seperti jika kalian tidak memiliki kelebihan harta, maka ucapkanlah Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Ilaaha Ilallah dan Allahu Akbar. Karena setiap lafadz tersebut memiliki pahala seperti pahala sedekah. Orang yang melakukan amal ma’ruf nahi munkar senantiasa akan mendapatkan pahala yang tidak kalah dengan pahala orang yang berinfak, bahkan bisa jadi lebih banyak. Sholat dhuha sebagai rasa syukur atas kesempurnaan anggota tubuh.
Itulah kasih sayang Islam kepada umatnya, tatkala orang-orang miskin tidak bisa bersedekah dengan harta benda diberi kesempatan untuk bersedekah dengan anggota badan mereka. Ya, mereka bisa bersedekah dengan tangan, mulut, kaki, dan sikap adil mereka. Jadi, tak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak melakukannya.
Di antara dalil Al-Quran yang secara umum menerankan tentang kelapangan rezki ialah surat Saba’ (34); 39 :
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
قُلْ إنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُلَهُ وَمَآ أَنْفَقْتُمْ مِّن شَىْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Artinya:”Katakanlah;”Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baik-nya. (QS. Saba’: 39).
(AK/R01/P1)
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Mi’raj News Agency (MINA)