Damaskus, 21 Jumadil Awwal 1437/28 Februari 2016 (MINA) – Sedikitnya 15 orang tewas di Suriah pada hari pertama dari perjanjian kesepakan damai antara rezim presiden Suriah Bashar Ashad dan kelompok-kelompok oposisi yang tak ikut dalam kesepakatan damai, kata sebuah lembaga Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Ahad (28/2), Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) mengatakan mendokumentasikan 14 pelanggaran oleh pasukan pemerintah pada hari pertama kesepakatan damai mulai berlaku.
“Lima belas orang tewas, termasuk 13 dari kelompok oposisi, pada hari setelah perjanjian mulai berlaku,” kata kelompok HAM itu, demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
SNHR juga melaporkan, pasukan Assad yang didukung oleh pesawat-pesawat tempur Rusia meningkatkan serangan di provinsi Aleppo utara menjelang gencatan senjata, yang mulai berlaku pada tengah malam Jumat waktu setempat.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Kelompok HAM ini mendesak Amerika Serikat (AS) dan Rusia, yang keduanya membantu menengahi perjanjian damai, untuk menyelidiki n pelanggaran ini.
Suriah terjerumus dalam perang saudara sejak awal 2011, ketika Presiden Assad menumpas protes pro-demokrasi dengan kekerasan. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata