Tel Aviv, MINA – Rumah sakit di seluruh wilayah Israel telah menerima 499 pemukim sejak dimulainya serangan rudal balasan Iran, menurut pernyataan dari Kementerian Kesehatan pendudukan, Sabtu (14/6).
Kementerian tersebut mengonfirmasi bahwa layanan perawatan darurat masih diberikan, sementara perawatan rawat jalan “semi-mendesak” tertentu terus berlanjut dengan ketentuan perlindungan khusus.
Sebagai bagian dari respons terhadap serangan yang sedang berlangsung, pihak berwenang juga mengevaluasi kemungkinan memulangkan dokter yang saat ini terdampar di luar negeri karena penutupan wilayah udara.
Sebagai persiapan untuk potensi eskalasi lebih lanjut, Kementerian Kesehatan Israel telah mengaktifkan ruang operasi bawah tanah berbenteng yang berkoordinasi dengan pasukan pendudukan Israel, Magen David Adom, Kementerian Kesejahteraan, dan lembaga terkait lainnya. Unit ini mengawasi sistem kesehatan darurat selama masa serangan rudal dan krisis nasional.
Baca Juga: Dana Pensiun Terbesar Norwegia Cabut Investasi dari Perusahaan Terafiliasi Israel
Seorang pejabat senior dalam kementerian tersebut menyatakan bahwa sektor kesehatan telah bersiap untuk skenario yang melibatkan “jumlah cedera yang sangat besar,” meskipun rincian lebih lanjut masih dirahasiakan karena alasan keamanan.
Jumlah korban dari penduduk Israel kemungkinan akan bertambah seiring Iran yang melancarkan serangan gelombang kedua pada Sabtu malam. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Menarget 256 Tempat Penampungan Warga di Gaza Selama Genosida