Cox’s Bazar, MINA – Aparat keamanan Bangladesh menggusur sedikitnya seribu toko milik para pengungsi Rohingnya yang berjejer di kamp-kamp pengungsian negara tersebut, pada Kamis dan Jumat (9-10/12).
Di wilayah Cox’s Bazar terdapat sekitar 850.000 pengungsi Rohingya. Mereka tinggal berdesak-desakan di 34 kamp. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka hanya mengandalkan bantuan dari Lembaga-lembaga internasional, Press TV melaporkan, Ahad (12/12).
Para petugas menghancurkan toko-toko dengan menggunakan ekskavator, palu, dan sekop di kamp-kamp di kawasan Cox’s Bazar itu. Sementara para pengungsi Rohingya berusaha menyelamatkan barang-barang semampu mereka.
Wakil Komisioner Pengungsi untuk Rohingya, Shamsud Douza mengatakan pihak berwenang menggusur toko-toko tersebut karena dianggap illegal. Warga Rohingya yang berkumpul di lokasi penggusuran menangis, sementara yang lain panik.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“Mereka menghancurkan toko saya. Itu satu-satunya mata pencaharian saya. Dengan pendapatan dari toko itu, saya bisa menghidupi tujuh anggota keluarga,” kata Al Amin (30), salah seorang korban penggusuran tersebut.
Penderitaan etnis Rohingya seakan tanpa akhir, terus menerus menghadapi penderitaan. Di wilayahnya sendiri, mereka disiksa, dipenjara, diperkosa, hingga dibunuh oleh militer Myanmar. Sementara ratusan ribu lainnya melarikan diri ke beberapa negara tetangga untuk mengadu nasib. . (R/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)