Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak 7 Oktober, Israel Bunuh 10.000 Lebih Perempuan Gaza

Arina Islami - Kamis, 18 April 2024 - 22:28 WIB

Kamis, 18 April 2024 - 22:28 WIB

41 Views

Gaza, MINA – Sebanyak 10.000 lebih perempuan Palestina meninggal dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, laporan Entitas Perserikaan Bangsa-Bangsa untuk Kesetaraan Jender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women) pada Selasa (16/4).

UN Women meluncurkan –dengan apa yang disebut sebagai– Peringatan Gender di Gaza (Gender Alert on Gaza) pada Selasa lalu. Rangkaian peringatan gender itu memberikan analisis rinci tentang realitas kehidupan perempuan dan anak perempuan di Jalur Gaza, serta mendokumentasikan kondisi kehidupan yang mengerikan.

Publikasi yang diluncurkan itu bertajuk Kelangkaan dan Ketakutan. Peringatan Gender di Gaza ini berfokus pada kurangnya akses terhadap layanan air, sanitasi, dan kebersihan (WASH) yang penting bagi kesehatan, martabat, keselamatan, dan privasi perempuan.

UN Women menyebutkan, lebih dari satu juta perempuan dan anak perempuan Palestina di Gaza menghadapi bencana kelaparan, dengan hampir tidak adanya akses terhadap makanan, air minum yang aman, toilet yang berfungsi atau air mengalir, sehingga menciptakan risiko yang mengancam jiwa.

Baca Juga: UNWRA Bantah Klaim Israel Stafnya Meninggal Bersama Sinwar

“Akses terhadap air bersih sangat penting terutama bagi ibu menyusui dan wanita hamil, yang memiliki kebutuhan air dan asupan kalori harian yang lebih tinggi. Penting juga bagi kemampuan perempuan dan anak perempuan untuk mengelola kebersihan menstruasi mereka dengan bermartabat dan aman,” kata lembaga internasional itu.

UN Women memperkirakan dibutuhkan 10 juta pembalut menstruasi sekali pakai atau empat juta pembalut yang dapat digunakan kembali setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan 690.000 perempuan dan anak perempuan di Gaza.

“Di Gaza, kami [perempuan] tidak dapat memenuhi kebutuhan kami yang paling sederhana dan mendasar: makan dengan baik, minum air bersih, mengakses toilet, pembalut, mandi,… mengganti pakaian…,” kata salah satu perempuan Gaza, mengutip situs resmi UN Women.

“Lebih dari sepuluh ribu perempuan telah terbunuh sejauh ini, dan diperkirakan enam ribu di antaranya adalah ibu. Wanita yang selamat dari pemboman setiap hari menderita kelaparan, penyakit, dan ketakutan. Perang di Gaza tidak diragukan lagi adalah perang terhadap perempuan, yang harus membayar mahal atas perang yang tidak mereka lakukan,” kata Susanne Mikhail, Direktur Regional UN Women di Negara-negara Arab dalam jumpa pers di Jenewa.

Baca Juga: Ahli: Hamas Siap Lanjutkan Perlawanan Meskipun Sinwar Syahid

UN Women ikut menyerukan implementasi resolusi Dewan Keamanan PBB 2728 (2024) yang diadopsi pada 25 Maret 2024, menuntut gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan semua sandera, dan akses bantuan kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan.

UN Women bekerja sama dengan organisasi-organisasi perempuan Palestina, dan bermitra dalam sistem/ruang kemanusiaan untuk mengadvokasi hak-hak dan kebutuhan perempuan dan anak perempuan, dan untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan.

Di Gaza, UN Women telah menjangkau hampir 100.000 perempuan dan keluarga mereka dengan bantuan makanan, selimut, pakaian musim dingin, sabun, popok, dan perlengkapan sanitasi.

Puluhan ribu barang lainnya telah berada di perbatasan selama berpekan-pekan. Jumlah itu hanyalah sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan oleh perempuan dan anak perempuan di Gaza. (R/Ai)

Baca Juga: [UPDATE] Soal Pernyataan Bantahan Pembunuhan Yahya Sinwar, Hamas: Kami Belum Sampaikan Pernyataan Resmi Apapun

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Khan Younis Terima Bantuan Pertama setelah Terhenti Sejak Juli

Rekomendasi untuk Anda