Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak Agresi 2014, Puluhan Tentara Israel Alami Gangguan Psikologis

Habib Hizbullah - Sabtu, 3 Oktober 2020 - 22:16 WIB

Sabtu, 3 Oktober 2020 - 22:16 WIB

3 Views

Tel Aviv, MINA – Puluhan tentara Zionis Israel yang terlibat dalam agresi Israel di Jalur Gaza tahun 2014 masih menderita gangguan psikologis yang memengaruhi kehidupan mereka.

Dikutip dari surat kabar Ibrani “Israel Today”, Shehab News Agency melaporkan, Sabtu (3/10), salah satu tentara pendudukan masih menderita trauma psikologis hingga hari ini setelah memasuki salah satu terowongan Hamas selama perang 2014.

“Seorang tentara Israel yang dijuluki “Matan”, dari unit teknik militer memasuki salah satu terowongan Hamas dan keluar secara fisik dengan baik, tetapi hal itu membuatnya mengalami gangguan psikologis besar yang masih dideritanya hingga hari ini,” demikian laporan itu.

Surat kabar tersebut menunjukkan, tentara tersebut menjadi panik jika mendengar suara yang tidak biasa seperti suara pesawat atau kecoak di taman.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Surat kabar tersebut mengutip keluarga tentara yang mengatakan, “Kami menonton TV karena kami tahu bahwa dia berada di salah satu terowongan brutal Hamas yang dijebak bom. Kami berdoa setiap hari agar dia kembali kepada kami dengan selamat”.

Surat kabar tersebut mencatat bahwa sebagai akibat dari peristiwa yang dia alami dalam pertempuran di Jalur Gaza, setiap kali mendengar suara pesawat yang lewat di udara, suara itu membawanya kembali ke saat-saat di mana dia berada dalam pertempuran dan di dalam terowongan.

“Setiap pesawat yang lewat membawanya kembali ke saat-saat teror di Gaza, ke suara ledakan, peluru, roket, dan teman-temannya yang berdarah sampai mati, dan karena jalur penerbangan melewati rumah kami, saya tidak punya pilihan selain pindah untuk tinggal di tempat lain,” ungkap keluarga itu.

Untuk mengatasinya, pihak apartemen perlu memasang peredam suara karena khawatir akan bocornya suara pesawat ke tempat itu, yang diakui tentara sebagai cacat 100%. Namun, pihak keluarga tetap memohon kepada TNI untuk menanggung biaya pemasangan peredam suara itu. (T/R12)

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Mi’raj News Agency (MINA).

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Indonesia
Palestina
Palestina
Palestina