Jakarta, MINA – Hujan dengan intensitas lebat mengguyur wilayah Jabodetabek mulai Jumat (19/2) kemarin hingga Sabtu (20/2) sehingga mengakibatkan lebih dari 123 titik terendam oleh banjir.
Tim Tanggap Darurat lembaga Nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersiaga di lokasi terdampak banjir sejak tiga hari lalu untuk memastikan proses evakuasi serta pendistribusian bantuan untuk para korban berlangsung dengan baik serta cepat..
Presiden ACT Ibnu Khajar mengatakan, Sabtu (20/2) di Jakarta, tim ACT merespons bencana banjir saat ini, mengaktivasi Posko Bencana Nasional dan sejumlah posko wilayah di titik-titik terdampak dan menyiapkan sejumlah bantuan yang diperlukan.
“Sebanyak 5.000 relawan siap siaga jika ternyata intensitas hujan masih tinggi sebagaimana peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG),” katanya.
ACT siapkan 14 induk posko daerah yang ada di kota dan kabupaten di Jabodetabek, serta dilakukan pembentukan 123 posko unit di 123 titik lokasi banjir di Jabodetabek.
Sebanyak 1.230 relawan yang berasal dari Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta, juga bersigap dengan sangat cepat merespons proses evakuasi saudara kita di lokasi banjir.
Melalui Posko Bencana Nasional, informasi juga akan selalu diperbarui setiap harinya sehingga masyarakat dapat mengetahui kondisi terkini dan aksi-aksi yang sedang berlangsung.
“Maka akan kami terus laporkan kondisi dan aksi-aksi terkini setiap 2-3 kali sehari untuk memastikan saudara kami di lokasi banjir,” jelas Ibnu.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Lebih dari 1.000 ton bantuan telah siap di Wakaf Distribution Center (WDC) sebagai pusat logistik ACT di wilayah Gunung Sindur dan Gunung Putri, Bogor. Tahap awal, ACT menyiapkan 100 ton untuk segera didistribusikan dalam waktu dekat.
Dalam hal ini, ACT bekerja sama dengan rumah makan di sekitar lokasi program melalui Operasi Makan Gratis. Makanan siap santap juga akan didistribusikan melalui Humanity Food Truck yang beroperasi di wilayah-wilayah terdampak cukup parah seperti Jakarta Timur dan Bekasi. Ditambah juga dengan akan adanya dapur umum di sejumlah lokasi.
Selain itu, aksi medis oleh tim Humanity Medical Services terus dijalankan di titik-titik bencana untuk memastikan kesehatan penyintas dalam keadaan baik, terutama anak-anak, kelompak usia lanjut, dan kelompok rentan. Kerja-kerja kemanusiaan ini akan didukung oleh 86 unit armada kemanusiaan ACT lainnya.
Demikian masifnya manajemen bencana ini, sehingga Ibnu berharap para penyintas terus optimis dapat melewati ujian ini.
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Ia juga mengajak para dermawan untuk senantiasa membersamai saudara-saudara mereka.
Sejak awal tahun 2021, Indonesia seolah tak diberi jeda dari bencana. Dimulai dari banjir besar di 11 kota dan kabupaten di Kalimantan Selatan, kemudian gempa Sulawesi Barat dengan kekuatan 6,2 yang masih dalam proses pemulihan, hingga banjir dan longsor di berbagai wilayah.
Sebagai respons tim ACT telah mengaktivasi Posko Bencana Nasional serta 225 posko di wilayah selama dua bulan belakangan dan mendsitribusikan puluhan ribu bantuan logistik. (R/R8/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.