Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah dan Keagungan Masjid Al-Aqsa

Bahron Ansori Editor : Rudi Hendrik - 18 detik yang lalu

18 detik yang lalu

0 Views

Palestina dan Masjid Al-Aqsa kini menanti bantuan kaum muslimin (foto: ig)

MASJID Al-Aqsa adalah salah satu tempat suci umat Islam yang memiliki sejarah panjang dan kedudukan istimewa dalam ajaran Islam. Terletak di Kota Al-Quds (Yerusalem), masjid ini disebut dalam Al-Qur’an sebagai bagian dari perjalanan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Firman Allah dalam Surah Al-Isra’ ayat 1 menyebutkan,

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًۭا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Ayat ini menegaskan bahwa Masjid Al-Aqsa bukan hanya tempat ibadah biasa, melainkan simbol keberkahan dan kebesaran Ilahi. Keistimewaannya tidak hanya karena menjadi destinasi Isra’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, tetapi juga karena merupakan kiblat pertama umat Islam sebelum perintah Allah memindahkan arah kiblat ke Ka’bah di Masjidil Haram, Makkah.

Baca Juga: Masjid Al-Aqsa: Ikon Perjuangan Palestina

Dalam sejarahnya, Masjid Al-Aqsa telah ada sejak zaman para nabi terdahulu. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, ia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam,

عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي الْأَرْضِ أَوَّلَ؟ قَالَ: الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ. قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى. قُلْتُ: كَمْ كَانَ بَيْنَهُمَا؟ قَالَ: أَرْبَعُونَ سَنَةً.

“Wahai Rasulullah, masjid apakah yang pertama kali dibangun di bumi?” Beliau menjawab, “Masjidil Haram.” Kemudian ia bertanya lagi, “Setelah itu masjid apa?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, Masjid Al-Aqsa.” Ia bertanya lagi, “Berapa lama jarak antara keduanya?” Beliau menjawab, “Empat puluh tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menunjukkan bahwa Masjid Al-Aqsa merupakan salah satu masjid tertua di dunia yang memiliki hubungan erat dengan Masjidil Haram. Pembangunan awalnya dikaitkan dengan Nabi Adam ‘alaihissalam atau keturunannya, dan kemudian dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam serta Nabi Sulaiman ‘alaihissalam. Keberadaan Masjid Al-Aqsa menunjukkan kesinambungan ajaran tauhid yang dibawa oleh para nabi.

Baca Juga: Ridha, Tingkatan Tertinggi Ibadah Seorang Hamba

Masjid ini juga memiliki keutamaan dalam ibadah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ: الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ، وَمَسْجِدِي هَذَا، وَالْمَسْجِدِ الْأَقْصَى

“Janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan kecuali menuju tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsa.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah salah satu dari tiga masjid yang memiliki keutamaan khusus, di mana perjalanan untuk mengunjunginya bernilai ibadah.

Keutamaan lainnya adalah shalat di Masjid Al-Aqsa memiliki pahala yang berlipat ganda. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Baca Juga: 10 Peran Ayah dalam Kehidupan Anak yang Harus Diketahui Setiap Orangtua

الصَّلَاةُ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ بِمِائَةِ أَلْفِ صَلَاةٍ، وَالصَّلَاةُ فِي مَسْجِدِي بِأَلْفِ صَلَاةٍ، وَالصَّلَاةُ فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ بِخَمْسِمِائَةِ صَلَاةٍ

“Shalat di Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali daripada shalat di masjid lainnya. Shalat di Masjid Nabawi lebih utama seribu kali daripada shalat di masjid lainnya, dan shalat di Masjid Al-Aqsa lebih utama lima ratus kali daripada shalat di masjid lainnya.” (HR. Ibnu Majah).

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Al-Aqsa juga menjadi saksi peristiwa penting dalam sejarah Islam dan peradaban dunia. Dalam perjalanan Mi’raj, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memimpin shalat berjamaah di masjid ini bersama para nabi sebelum beliau naik ke langit. Peristiwa ini menunjukkan bahwa Islam merupakan kelanjutan dari risalah tauhid yang dibawa oleh para nabi sebelumnya, dan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah tempat yang memiliki nilai spiritual yang tinggi.

Sepanjang sejarah, Masjid Al-Aqsa mengalami berbagai ujian, termasuk pendudukan dan serangan dari berbagai pihak. Namun, keberadaannya tetap terjaga sebagai simbol keteguhan dan identitas umat Islam. Banyak khalifah dan pemimpin Islam yang berupaya menjaga dan memperindah masjid ini, termasuk Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu yang menegaskan kedudukan masjid ini dalam Islam saat pembebasan Yerusalem.

Baca Juga: Zionisme: Sejarah Gerakan dan Dampaknya

Pada masa Dinasti Umayyah, Khalifah Abdul Malik bin Marwan dan putranya Al-Walid bin Abdul Malik memperluas dan memperindah kompleks Masjid Al-Aqsa dengan membangun Kubah Batu (Qubbat As-Sakhrah) yang masih berdiri megah hingga hari ini. Bangunan ini menjadi salah satu ikon Islam yang menunjukkan kebesaran dan keindahan arsitektur Islam.

Dalam konteks kontemporer, Masjid Al-Aqsa tetap menjadi pusat perhatian umat Islam di seluruh dunia. Penjagaan terhadapnya merupakan tanggung jawab bersama, karena masjid ini adalah bagian dari identitas dan sejarah Islam yang harus dilestarikan. Keberkahan yang disebutkan dalam Al-Qur’an bukan hanya mencakup bangunan masjid itu sendiri, tetapi juga tanah di sekitarnya, yang menjadi tempat tinggal banyak nabi dan ulama besar dalam sejarah Islam.

Masjid Al-Aqsa juga memiliki peran penting dalam membangun persatuan umat Islam. Sebagai salah satu simbol Islam yang dihormati, perjuangan untuk mempertahankannya dari berbagai ancaman menjadi bagian dari tanggung jawab umat Islam secara kolektif. Dalam berbagai kesempatan, para ulama dan pemimpin Islam menyerukan pentingnya kesadaran terhadap keberadaan dan kondisi Masjid Al-Aqsa.

Selain itu, Masjid Al-Aqsa menjadi pengingat bahwa tanah Palestina memiliki nilai sejarah yang tinggi dalam Islam. Keberadaannya tidak hanya terkait dengan umat Islam, tetapi juga dengan agama-agama samawi lainnya. Oleh karena itu, perjuangan untuk menjaga kesuciannya harus dilakukan dengan kebijaksanaan, persatuan, dan semangat keadilan.

Baca Juga: 10 Fakta Penting Tentang Konflik Palestina yang Jarang Diketahui

Dalam kondisi saat ini, umat Islam di seluruh dunia diharapkan terus memberikan perhatian terhadap Masjid Al-Aqsa, baik melalui doa, dukungan moral, maupun upaya nyata dalam membela hak-hak umat Islam di sana. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya tentang Masjid Al-Aqsa, lalu beliau bersabda,

صَلُّوا فِيهِ فَإِنْ لَمْ تَأْتُوا فَلْتُهْدُوا لَهُ زَيْتًا يُسْرَجُ فِي قَنَادِيلِهِ

“Pergilah shalat di sana! Jika kalian tidak mampu, maka kirimkanlah minyak untuk lampunya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Hadis ini menunjukkan bahwa sekecil apapun kontribusi dalam menjaga Masjid Al-Aqsa tetap bernilai ibadah.

Sebagai kesimpulan, Masjid Al-Aqsa adalah salah satu tempat suci Islam yang memiliki sejarah panjang dan keutamaan besar. Sebagai kiblat pertama, tempat Isra’ Mi’raj, dan salah satu dari tiga masjid utama dalam Islam, kedudukannya tidak tergantikan. Keberadaannya harus dijaga sebagai amanah dari Allah, dan umat Islam harus senantiasa berusaha mempertahankannya dalam berbagai aspek, baik secara spiritual, sejarah, maupun sosial.[]

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-35] Kita Semua Bersaudara

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda