Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah, Makna, dan Relevansi Sumpah Pemuda Bagi Bangsa

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - Senin, 28 Oktober 2024 - 12:11 WIB

Senin, 28 Oktober 2024 - 12:11 WIB

46 Views

Para pemuda yang ikut dalam Sumpah Pemuda (foto: ig)

Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak sejarah penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Deklarasi yang dilaksanakan pada 28 Oktober 1928 kala itu merupakan simbol kebulatan tekad pemuda Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan dan persatuan. Peristiwa ini tidak hanya mencerminkan kesadaran kolektif para pemuda akan pentingnya identitas bangsa, tetapi juga memperkuat fondasi persatuan dalam keragaman. Di tengah tantangan globalisasi dan modernisasi saat ini, nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda tetap relevan sebagai panduan dalam menjaga persatuan bangsa.

Pada awal abad ke-20, wilayah Nusantara masih terpecah ke dalam berbagai wilayah dan identitas kesukuan. Munculnya kesadaran nasional yang diinisiasi oleh para pemuda seperti dari organisasi Budi Utomo, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, dan Jong Celebes menjadi langkah awal untuk menciptakan rasa persatuan. Kongres Pemuda II yang digelar pada tahun 1928 menjadi momentum penting bagi para pemuda dari berbagai suku, agama, dan budaya untuk menyatukan tekad mereka dalam satu ikrar: Sumpah Pemuda. Dengan adanya kongres ini, para pemuda bersepakat bahwa keberagaman bangsa Indonesia adalah kekuatan yang dapat mempersatukan, bukan memecah belah.

Kongres Pemuda II dilaksanakan dalam tiga sesi di Jakarta, pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Acara itu diprakarsai oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi mahasiswa yang memiliki cita-cita kemerdekaan. Melalui kongres ini, para pemuda dari berbagai organisasi pemuda di Nusantara bertemu untuk mendiskusikan visi bersama mengenai persatuan nasional. Pada hari terakhir, kongres mencapai puncaknya dengan pembacaan tiga ikrar yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda.

Isi dan Makna Sumpah Pemuda

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam

Sumpah Pemuda berisi tiga butir ikrar yang menyatakan: “Bertanah air satu, tanah air Indonesia; berbangsa satu, bangsa Indonesia; dan berbahasa satu, bahasa Indonesia.” Ikrar ini mengandung makna yang mendalam. Pertama, bahwa tanah air adalah satu, menunjukkan tekad untuk mengakui seluruh wilayah Nusantara sebagai satu kesatuan. Kedua, bangsa satu menunjukkan bahwa para pemuda menginginkan identitas nasional yang menyatukan berbagai suku dan budaya. Ketiga, bahasa satu menegaskan pentingnya Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang menyatukan dan mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.

Sumpah Pemuda menjadi pilar dalam pembentukan identitas nasional Indonesia. Dengan ikrar tersebut, bangsa Indonesia mengukuhkan prinsip kebhinekaan yang diikat dalam satu tujuan, yaitu kemerdekaan. Ini menjadi langkah awal yang penting dalam menciptakan rasa kesatuan dan kebanggaan terhadap identitas bangsa Indonesia. Di tengah kemajemukan, identitas nasional menjadi kunci untuk menjaga kesatuan dalam keberagaman, sebuah konsep yang terus relevan hingga saat ini.

Semangat Sumpah Pemuda tidak hanya berhenti pada kongres, melainkan berlanjut sebagai inspirasi dalam perjuangan kemerdekaan. Para tokoh kemerdekaan seperti Soekarno, Hatta, dan Ki Hajar Dewantara terinspirasi oleh Sumpah Pemuda untuk terus memperjuangkan kemerdekaan. Semangat persatuan yang dikumandangkan pada tahun 1928 menjadi pendorong utama bagi pergerakan nasional hingga akhirnya Indonesia merdeka pada tahun 1945.

Relevansi Sumpah Pemuda dalam Konteks Modern

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan

Meski sudah berlalu hampir satu abad, Sumpah Pemuda tetap relevan dalam konteks modern. Globalisasi membawa pengaruh besar yang kadang mengancam persatuan bangsa. Arus informasi yang deras sering kali memicu konflik antarkelompok dan memperlebar perbedaan sosial. Sumpah Pemuda mengajarkan bahwa persatuan nasional adalah hal yang esensial, terutama dalam menghadapi ancaman disintegrasi dan perpecahan.

Pemuda memiliki peran penting sebagai penggerak bangsa dalam berbagai bidang. Semangat Sumpah Pemuda perlu ditanamkan pada setiap generasi, agar mereka memahami pentingnya menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. Dengan semangat yang sama, pemuda modern dapat menjadi agen perubahan yang berperan dalam pembangunan dan kemajuan bangsa melalui kontribusi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, dan budaya.

Sumpah Pemuda juga mengajarkan pentingnya menghargai keberagaman budaya. Indonesia adalah negara dengan ratusan suku, bahasa, dan tradisi yang beragam. Namun, dengan semangat Sumpah Pemuda, keberagaman ini menjadi kekayaan yang memperkaya identitas nasional. Prinsip “Bhinneka Tunggal Ika” adalah implementasi dari nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, yang mengajarkan bahwa keberagaman adalah sumber kekuatan.

Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu merupakan wujud nyata dari salah satu butir Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi yang menjembatani perbedaan dan memudahkan interaksi antarwarga negara. Di era modern, peran Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional menjadi semakin penting dalam memperkuat identitas bangsa dan mencegah dominasi budaya asing.

Baca Juga: Kaya Bukan Tanda Mulia, Miskin Bukan Tanda Hina

Sumpah Pemuda dan Tantangan di Era Digital

Di era digital, tantangan baru muncul dengan adanya disinformasi, berita palsu, dan ujaran kebencian yang dapat mengancam persatuan bangsa. Sumpah Pemuda mengingatkan bahwa peran pemuda dalam menjaga persatuan harus diwujudkan melalui penggunaan teknologi yang bijaksana. Pemuda diharapkan mampu menjadi agen perubahan positif yang mendukung persatuan bangsa melalui media digital.

Pendidikan memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai Sumpah Pemuda. Melalui pendidikan, generasi muda dapat memahami pentingnya persatuan dan kesatuan. Kurikulum yang mengajarkan sejarah dan makna Sumpah Pemuda akan membantu mencetak generasi yang sadar akan pentingnya menjaga keutuhan bangsa.

Sumpah Pemuda adalah simbol dari spirit kebangsaan yang mengajarkan kecintaan terhadap tanah air. Kecintaan ini bukan hanya berupa retorika, tetapi juga diwujudkan dalam aksi nyata untuk membangun bangsa. Dengan memahami Sumpah Pemuda, masyarakat diharapkan tidak hanya bangga sebagai bangsa Indonesia, tetapi juga tergerak untuk berkontribusi demi kemajuan dan kemakmuran bersama.

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-1] Amalan Bergantung pada Niat

Sumpah Pemuda adalah warisan sejarah yang tak ternilai bagi bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam ikrar ini, seperti persatuan, keberagaman, dan kecintaan terhadap bangsa, merupakan pondasi kuat yang harus terus dihidupkan. Di era globalisasi yang penuh tantangan ini, semangat Sumpah Pemuda tetap relevan untuk memperkokoh persatuan bangsa. Generasi muda perlu terus meneladani semangat ini agar bangsa Indonesia tetap kokoh dalam keragaman dan berkembang menuju kemajuan yang diimpikan para pendiri bangsa.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Enam Langkah Menjadi Pribadi yang Dirindukan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
MINA Preneur
Kolom
Ekonomi
Indonesia