Bandung, 25 Jumadil Akhir 1435/26 April 2014 (MINA) – Guru Besar Sejarah Indonesia, Prof. Ahmad Mansur Suryanegara menyebutkan, pemberitaan tentang Raden Adjeng Kartini yang merupakan Yahudi, tidaklah berdasar. Menurutnya, justru Kartini seorang muslim yang mencintai Islam setelah membaca tafsir Al-Qur’an.
Pemberitaan media-media online di Indonesia beberapa waktu lalu menyebutkan Kartini merupakan pahlawan “bikinan” Belanda yang dulu menjajah Indonesia untuk kepentingan politik mereka. Namun hal itu dibantah oleh sejarawan yang sudah menerbitkan buku Api Sejarah hingga dua jilid tersebut.
“Kartini pencetus ide pendirian sekolah. Sebelum Muhammadiyah dan Taman Siswa, Kartini lah yang mencetuskan pendirian sekolah,” ungkap Mansur kepada Mi’raj Islamic News Agency di Bandung, Sabtu (26/4). “Jadi bukan seperti apa yang diberitakan beberapa waktu ini bahwa Kartini diperalat Belanda dan merupakan pahlawan “bikinan” Belanda,” lanjutnya.
Mansur juga membeberkan di dalam buku Api Sejarah, Kartini mencintai Islam setelah baca Al-Qur’an. Dalam buku tersebut, Mansur menuliskan jeritan jiwa Kartini setelah membaca tafsir Al-Qur’an, “Alangkah bebalnya, bodohnya kami tiada melihat, tiada tahu bahwa sepanjang hidup ada gunung kekayaan (Al-Qur’an) di samping kami.”
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
Beberapa waktu lalu sebelum peringatan Hari Kartini pada 21 April, banyak bermunculan tulisan-tulisan yang menyudutkan Kartini sebagai seorang Yahudi yang mengirimkan surat-surat kepada temannya orang Belanda, E.C Abendanon dan Estella. (L/P01/R2).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman