Mumbai, 7 Rajab 1437/15 April 2016 (MINA) – Lebih dari 1.100 kasus bunuh diri di kalangan petani di laporkan terjadi di Wilayah Marathwada di negara bagian barat Maharashtra India tahun lalu.
Menurut seorang pejabat di Aurangabad mengatakan tercatat antara Januari dan 21 Maret tahun ini sebanyak 216 jiwa lebih mengambil langkah ekstrim, demikian yang diberitakan Aljazeera dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Untuk menghadapi krisis yang terus melanda, pemerintah telah mengerahkan kereta khusus untuk membawa air minum ke Latur, kota terbesar di tiga kabupaten seperti Beed, Latur, dan Osmanabad, dan wilayah lain selanjutnya akan ditangani.
Sekitar 400 km dari pusat keuangan Mumbai, wilayah tersebut telah mendapatkan hujan cukup untuk tiga tahun terakhir. Hal itu, merupakan kekeringan terburuk selama beberapa dekade.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Pada 2015, wilayah itu hanya menerima 49 persen dari jumlah normal curah hujan. Beberapa bagian yang diterima bahkan kurang: 35 persen sedikit curah hujan normal.
Petani, sebagian besar menanam tebu dan kapas, yang kedua merupakan tanaman yang intensif membutukan air yang paling parah mendapat dampak kekeringan. Hasil panen menurun drastis dan kerugian kumulatif selama tiga tahun.
Penduduk setempat mengatakan situasi saat ini lebih buruk dari kasus kekeringan pada 1972, yang dianggap sebagai kekeringan terburuk sepanjang tahun.
Distress migrasi dari desa-desa yang terjadi dalam skala besar, hanya anak-anak dan manula yang dapat ditemukan di banyak desa.(T/P004/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina