Tel Aviv, 21 Rabi’ul Akhir 1436/11 Februari 2015 (MINA) – Sejumlah 28 negara Uni Eropa menyetujui rencana untuk memboikot ekonomi Israel yang akan diberlakukan akhir pemilu Israel, untuk memaksa Israel mengakhiri perluasan pemukiman ilegal yang dinilai terus menghambat pembicaraan damai Palestina-Israel.
Menurut harian Israel Maarif, negara-negara tersebut juga menyiapkan pemberlakuan sanksi kepada Israel, serta mengambil langkah-langkah hukum terhadap perusahaan-perusahaan Eropa yang ikut serta beroperasi di wilayah pendudukan Israel.
Sanksi lainnya yaitu mempertimbangkan kembali bantuan pendanaan Eropa untuk proyek Israel dan kemungkinan perubahan perjanjian perdagangan bebas dengan Israel, laporan Wafa, yang dikutip MINA (Mi’raj Islamic News Agency).
Menteri Ekonomi Israel Naftali Bennett baru-baru ini mencoba bertemu dengan duta besar negara-negara Uni Eropa, seperti : Inggris, Swedia, Belgia, Perancis, dan Perwakilan Uni Eropa, untuk membahas rencana aksi memboikot tersebut.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Mengisolasi Israel dan memboikot ekonomi Israel secara politik tidak etis karena keberadaan Israel adalah sebagai benteng untuk melawan terorisme,” ujar Bennett beralasan.
Delegasi Uni Eropa pada 31 Januari lalu mendukung dan memuji langkah Palestina ikut serta dalam Statuta Roma pada Mahkamah Pidana Internasional (ICC). (T/P005/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel