Jericho, MINA – Sejumlah pejuang perlawanan dikabarkan syahid saat fajar, Senin (6/2), dalam bentrokan bersenjata dengan pasukan pendudukan Zionis dengan warga Palestina di dekat kamp Aqabat Jabr di kota Jericho. Demikian dikutip dari Palinfo.
Saat ini, kamp tersebut mengalami penyerbuan besar-besaran oleh pasukan pendudukan Israel, saat terjadi konfrontasi kekerasan dengan pejuang perlawanan.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, konfrontasi tersebut mengakibatkan 3 warga luka-luka, salah satunya ditembak di kepala dan mengalami luka sangat kritis, dan dua lainnya luka di kaki dan dalam kondisi stabil.
Sehubungan dengan penyerbuan kamp, pasukan pendudukan mengepung salah satu lokasi di mana para pejuang perlawanan berada, kemudian mengakibatkan bentrokan sengit meletus selama lebih dari satu setengah jam, yang menyebabkan syahidnya beberapa dari mereka.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pejuang perlawanan di Jericho dikabarkan mampu menembak jatuh drone tentara pendudukan, yang direbut oleh pemuda pejuang perlawanan yang kemudian membakarnya.
Selama serangan di daerah tersebut, pasukan pendudukan menculik jenazah para syuhada, yang namanya tidak diumumkan.
Pasukan pendudukan juga menangkap pemimpin gerakan Hamas dan tahanan yang dibebaskan, Shaker Emara, setelah menyerbu rumahnya di Jericho, selain menangkap sejumlah anggota keluarga al-Muqaiti, yang menjadi anggota sejumlah pejuang perlawanan.
Di Jericho dan Lembah Yordan, pemogokan keseluruhan diumumkan hari ini untuk mentakziyahi jiwa para syuhada dan mengecam kejahatan pendudukan terhadap warga Palestina.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Baru-baru ini, sekelompok pejuang Brigade al-Qassam muncul di kamp Aqabat Jabr, selatan Jericho, dan terlibat dalam bentrokan dengan pasukan pendudukan Israel yang menyerbu kamp tersebut Sabtu lalu.
Mengomentari kebangkitan perlawanan para syuhada di Jericho, kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyah, menegaskan, perlawanan akan tetap menguasai lapangan meskipun ada pembantaian keji. “Al-Qassam akan melanjutkan operasi mereka dengan semua pejuang di antara rakyat kami sampai penjajah dikalahkan dari tanah kami,” katanya.
Haniyah mengatakan, para syuhada di kubu Aqabat Jabr berjuang sampai mati syahid untuk mempertahankan tanah dan kesucian mereka, dan menulis epik kepahlawanannya di kubu berjudul Perlawanan dan Kepulangan.
Dia menambahkan, pembunuhan terus menerus oleh pendudukan Israel di tanah Tepi Barat akan menjadi bencana baginya. “Semua intervensi internasional atau regional tidak akan berhasil menghentikan gelombang revolusioner rakyat kita, dan musuh tidak akan menikmati ketenangan, dan hari-hari adalah perdebatan selama pejuang kita berlomba menggapai syahidnya,” katanya. (T/B03/P2)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)