Yerusalem, MINA – Sejumlah sutradara, termasuk pemenang Oscar Jane Campion dan pembuat film Basque Estibaliz Urresola Solaguren, telah meminta agar film mereka ditarik dari Festival Film Yerusalem Israel.
Menurut Kampanye Palestina untuk Boikot Akademik dan Budaya Israel (PACBI), setidaknya empat sutradara film internasional lainnya dari wilayah Basque di Spanyol, Inggris, dan AS juga telah memboikot festival tersebut, yang bermitra dengan Kementerian Kebudayaan Israel. Middle East Monitor melaporkan, Senin (24/7).
Penulis skenario, produser dan sutradara pemenang penghargaan, James Schamus, memuji pertunjukan solidaritas tersebut.
“Tahun lalu, Emma Watson berbicara untuk paduan suara pekerja budaya internasional yang terus berkembang untuk mendukung hak-hak Palestina ketika dia membuktikan bahwa ‘solidaritas adalah kata kerja,” ujarnya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Musim panas ini, ketika dunia menyaksikan pemerintah Israel meningkatkan serangannya dan merampas penduduk Palestina di Yerusalem, para pembuat film dengan berani mengambil ungkapan itu ke dalam hati,” tambah PACBI.
Tahun ini menandai edisi ke-40 festival yang diluncurkan Kamis lalu, dengan penonton meneriakkan nyanyian pro-demokrasi pada upacara pembukaan, dipimpin oleh Presiden Israel Isaac Herzog, lapor Screen Daily.
“Pada saat orang-orang Palestina sangat menderita di bawah pemerintahan Israel yang paling fanatik dan rasis secara terbuka, tindakan solidaritas ini akan sangat dihargai oleh orang-orang Palestina di mana pun,” kata PACBI.
Menurut PACBI Sutradara film ini mengambil tindakan di mana pemerintah, termasuk Selandia Baru, telah gagal secara moral dan politik, berulang kali meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya terhadap rakyat Palestina.”
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Ini mirip dengan perjuangan melawan apartheid di Afrika Selatan pada 1970-an dan 1980-an ketika organisasi masyarakat sipil di seluruh dunia termasuk Selandia Baru yang memimpin perjuangan anti-apartheid di luar Afrika Selatan sementara pemerintah Barat berkolusi dengan rezim atau mengabaikannya,” tuturnya. (T/R7/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza