Nur-Sultan, MINA – Komite Keamanan Nasional Republik Kazakhstan bekerja sama dengan kementerian luar negeri negara itu serta melalui dukungan Amerika Serikat dan mitra internasional lainnya, melakukan operasi pemulangan sekelompok warga Kazakhstan dari Suriah ke tanah air mereka.
Rombongan terdiri dari 4 laki-laki, 1 perempuan dan 7 anak termasuk 2 anak yatim piatu, demikian keterangan pers Kemlu Republik Kazakhstan, Kamis (4/2).
Kemlu Kazakhstan menyatakan, sesuai dengan undang-undang nasional dan komitmen internasional, orang-orang yang terlibat dalam kegiatan ekstremisme akan dituntut. Sementara bagi anak yatim piatu dipindahkan ke perawatan kerabat dekat dan pemerintah akan memastikan semua bantuan yang diperlukan untuk mereka.
Selain itu, bagi perempuan dan anak-anak akan diberikan program rehabilitasi dan resosialisasi.
Baca Juga: Indonesia Desak AICHR Tolak Standar Ganda HAM terhadap Palestina
Operasi untuk memulangkan warga dari zona kegiatan ekstremisme, yang disetujui Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, merupakan kelanjutan dari Operasi Zhusan, yang diluncurkan atas prakarsa Presiden Pertama, Elbasy Nursultan Nazarbayev.
Kazakhstan telah mencari peran yang lebih besar dalam diplomasi internasional dengan berbagai inisiatif untuk memecahkan masalah global, termasuk kini menjadi salah satu negara yang sejauh ini setuju untuk memulangkan warganya dari Suriah termasuk bagi eks ISIS.(T/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)