Sekitar 100 Organisasi di India dan Bangladesh Dukung Zakir Naik

New Delhi, 16 Syawwal 1437/21 Juli 2016 (MINA) – Sekitar 100 Organisasi Massa dan Media di dan mengadakan pertemuan mendukung dakwah ulama terkemuka dunia Dr yang sedang dituduh telah mengilhami kelompok militan melakukan serangan teror bom di kafe Dhaka, Bangladesh pada 1 Juli lalu.

Mi’raj Islamic News Agency (MINA) dari sumber The Indian Express menyebutkan, dalam pertemuan yang dimulai Kamis (14/7/2016) pekan kemarin para pimpinan Organisasi Muslim itu menggalang dukungan terhadap dakwah Zakir Naik.

“Meskipun ada perbedaan pendapat, kami tetap akan mendukungnya,” pernyataan bersama mereka.

Beberapa organisasi terkemuka yang hadir dalam pertemuan dukungan itu di antaranya: Majlis e Ittehadul Muslimeen, Maharashtra Action Committee, Zakir Naik Rally, Bangladeshi Militants, Bangladesh Attack, India News, Mumbai News, Bangladesh News, National News, International News, World news, dan lainnya.

Di tempat terpisah, sejumlah 25 organisasi massa yang dikoordinir The Maharashtra Action Committee (MAC) and Kul Jamaat E Tanzeem mengadakan pertemuan terpisah pada Ahad (17/7/2016) di Kondhwa dan Camp wilayah Pune, juga menggalang partisipasi dukungan terhadap Zakir Naik.

Pada Selasa malam (19/7/2016) berikutnya, rapat gabungan anggota dari semua organisasi tersebu kembali melakukan aksi untuk meningkatkan dukungan terhadap Naik.

Azar Tamboli, Sekretaris Jenderal MAC, mengatakan, “Kami memiliki perbedaan pada isu-isu tertentu dengan Zakir Naik, tapi cara dia sedang ditargetkan saat ini adalah salah. Tidak ada bukti tentang keterlibatannya dalam kegiatan teror apapun. Dan menempatkan larangan pada dirinya untuk berdakwah, bertentangan dengan kebebasan berbicara dan berekspresi. Jadi kami telah memutuskan untuk mendukung dia.”

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Bangladesh pekan lalu baru saja melarang siaran Peace TV milik Dr Zakir Naik. Bangladesh beralasan, ceramah-ceramah Naik telah mengilhami kelompok militan di negaranya melakukan serangan teror bom di kafe Dhaka pada 1 Juli lalu. Selain itu, pelaku juga mengenal Naik.

Dr Zakir Naik sendiri telah memberikan jawaban sanggahan melalui media bahwa ada jutaan penggemarnya di seluruh dunia. Bahkan menurutnya 50 persen di antaranya adalah warga Bangladesh.

“Mengatakan bahwa saya menginspirasi pria bersenjata untuk membunuh manusia yang tidak bersalaha dalah iblis,” ujarnya seperti disebutkan Tarbiyah.

Naik menambahkan dalam penjelasannya, bahwa menyalahkan dirinya atas teror bom Dhaka sama seperti menyalahkan Einstein atas serangan bom atom yang menghancurkan Hirosima dan Nagasaki. Sebab bom di kedua kota di Jepang itu terisnpirasi menggunakan rumus e=mc2-nya Einstein.

Dr Zakir Naik saat ini sedang berada di kawasan Afrika dalam rangkaian safari dakwahnya.

Dr Zakir Naik, nama lengkapnya adalah Zakir Abdul Karim Naik, lahir di Mumbai, ibukota negara bagian Maharasthra, India, 18 Oktober 1965 (umur 50 tahun). Ia memang dikenal sebagai seorang pembicara Muslim India dan penulis hal-hal tentang Islam dan Perbandingan Agama-Agama.

Ulama  ini unggul dalam debat dan dialog antar-agama, didukung oleh kemampuannya menghafal Al-Quran (hafidz) dan hafal Shahih Bukhari dan Muslim. Naik juga menghafal kitab dari agama lain, seperti Weda, Tripitaka, Bhagavad Gita.

Kehadiran ulama kelahiran India tersebut sering dianggap kontroversi karena dianggap terlalu kritis dalam debat antar-agama. Namun, dengan berbagai dialog sehat, argumentatif, mematahkan lawan bicara dengan mengupas berbagai kitab yang disampaikannya. Justru banyak dari kalangan pendeta, ilmuwan, mahasiswa, yang non-Muslim, akhirnya menjadi mualaf, Islam. Setelah berdialog atau mendengar dialog antar-agama yang dikemukakan Dr Zakir Naik.

Karena kontribusi dan aktivitasnya yang luar biasa terhadap dakwah lslam, ia pernah menerima penghargaan dari Kerajaan Arab Saudi dalam ajang Hadiah Internasional Raja Faisal (KFIP). (T/P4/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.