Ramallah, 18 Dzulhijjah 1437/ 20 September 2016 (MINA) – Sekitar 120 tahanan Palestina di penjara Israel telah memulai aksi mogok makan, demikian laporan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Selasa (20/9).
Dalam pernyataannya, komite PLO mengatakan bahwa 120 tahanan Palestina di seluruh penjara Israel mulai menolak makanan dan menuntut pembebasan tiga tahanan yaitu; Mohamed Balboul (25), Mahmoud Balboul (22), dan Malek Al-Qadi (19).
Ketua Komite Tahanan Palestina Issa Qaraqe mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa tiga warga Palestina yang di penjara Israel menderita akibat kesehatan mereka memburuk.
“Mereka menderita sakit dada, kram otot, suhu tubuh meningkat, dan sering kehilangan kesadaran,” kata Issa.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Mohamed Balboul mulai menggelar aksi mogok makan sendirian pada 78 hari lalu untuk memprotes penahanan yang sedang berlangsung tanpa tuduhan atau pengadilan. Lalu saudaranya Mahmoud bergabung tiga hari setelah Balboul memulai mogok makan. Kemudian Malek Al-Qadi kini sudah mogok makan selama 67 hari.
Awal bulan ini, ketiga orang tersebut menolak keputusan Mahkamah Agung Israel untuk sementara menangguhkan penahanan administratif, berjanji untuk tetap melanjutkan mogok makan sampai perintah penahanan administratif dikeluarkan secara permanen.
Berdasarkan penahanan administratif Israel, tahanan dapat ditahan sampai satu tahun tanpa tuduhan atau pengadilan.
Menurut angka resmi Palestina, ada lebih dari 7.000 warga Palestina yang masih mendekam di penjara-penjara Israel, sekitar 700 di antaranya ditahan di penahanan administratif.(T/M013/R05)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)