Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 130 pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsha

kurnia - Senin, 13 Juni 2016 - 15:48 WIB

Senin, 13 Juni 2016 - 15:48 WIB

363 Views ㅤ

Al-Quds, 8 Ramadhan 1437/13 Juni 2016 (MINA) – Lebih dari 130 pemukim ekstrimis Yahudi, Ahad (12/6) memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha di Al-Quds Timur , di mana mereka mencoba untuk melakukan ritual Talmud, kata seorang pejabat Palestina.

“Sekitar 135 pemukim ekstrimis menyerbu kompleks masjid suci melalui gerbang Al-Magharibah di bawah perlindungan polisi Israel,” kata Sheikh Azzam Al-Khatib, Direktur jenderal Urusan Masjid Al-Aqsha kepada Anadolu Agency.

“Para pemukim Yahudi berusaha untuk melakukan ritual Talmud di dekat masjid Al-Qibli dan Kubah Sakhrah, tetapi mereka dicegah dari melakukannya oleh jamaah Muslim Palestina dan para penjaga masjid itu,” katanya. Demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Menurut al-Khatib, puluhan pemukim Yahudi berhasil melakukan ritual Talmud di Al-Qataneen dan gerbang Lions.

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang

“Menteri Agama dan Wakaf Yordania mengutuk serangan provokatif oleh pemukim Yahudi,” kata al-Khatib.

Bagi umat Islam, Al-Aqsha merupakan tempat suci ketiga di dunia. Yahudi, mengambil bagian mereka, merujuk ke daerah sebagai “Temple Mount” dan mengklaim itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Beberapa kelompok Yahudi ekstremis telah menyerukan pembongkaran Masjid Al-Aqsha sehingga kuil Yahudi mungkin akan dibangun di tempatnya.

Pada September 2000, kunjungan ke situs agama bergolak oleh politisi Israel yang kontroversial Ariel Sharon memicu apa yang kemudian dikenal sebagai “Intifada Kedua” pemberontakan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel di mana ribuan warga Palestina tewas.

Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina

Israel menduduki Yerusalem Timur pada Perang 1967 Timur Tengah. Ini kemudian dianeksasi pada 1980, mengklaim itu sebagai ibukota negara Yahudi dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. (T/P002/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza

Rekomendasi untuk Anda