Ramallah, 4 Rabiul Awwal 1436/26 Desember 2014 (MINA)– Kedutaan Besar Palestina di Suriah mengumumkan, jumlah warga Palestina dikonfirmasi meninggal di Suriah selama konflik sipil yang sedang berlangsung telah mencapai sekitar 1.200-1.300 orang, sementara jumlah yang sama dianggap hilang, Kamis (25/12).
Statistik menunjukkan dampak buruk perang telah nampak bagi warga Palestina di Suriah, yang sebelumnya dianggap sebagai salah satu negara tuan rumah yang paling terintegrasi dan mereka cepat memahami ketika di usir dari rumahnya saat Israel menduduki pada 1948.
“Sebanyak 2.200 warga Palestina, saat itu sedang dijadikan tawanan di penjara-penjara rezim Suriah, meskipun hanya sebagian kecil dari mereka yang dipenjara karena terlibat dalam pemberontakan dan konflik,” kata Kedutaan Besar Palestina di Suriah, seperti dilaporkan Ma’an News Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Kepala delegasi Organisasi Pembebasan Palestina di Suriah Ahmad Majdalani mengatakan, jumlah orang yang meninggal sejak 2011 masih belum tepat, namun perkiraan minimal sekitar 1.000.
Baca Juga: Puluhan Ribu Jamaah Shalat Jumat di Masjidil Aqsa
“Kedutaan Besar Palestina di Lebanon memberikan angka sekitar 1.300 orang, sementara itu yang terletak di ujung tinggi dari spektrum,” kata Ahmad Majdalani.
Dia mengatakan, ketika dikombinasikan dengan jumlah hilang dan meninggal kemudian dijumlah secara kasar, maka akan mencapai sekitar 2.500 orang.
Majdalani menunjukkan bahwa pada tahap awal dari krisis, Palestina di Suriah tetap relatif tidak terlibat. Namun, titik balik ketika kelompok bersenjata pindah ke kamp pengungsi Yarmouk di Damaskus, langsung melibatkan kamp dalam perang.
“Kedatangan mereka di kamp mendapatkan giliran dan menyebabkan pengepungan oleh pasukan pro-rezim dan konflik bersenjata serta menyebabkan ratusan kematian, banyak dari mereka yang kelaparan,” ujar Ahmad Majdalani.
Baca Juga: PBB: Satu dari Sepuluh Bom Israel di Gaza Gagal Meledak
Setelah berbulan-bulan dilakukan pengepungan dan blokade, kamp akhirnya berhenti menjadi sebuah tempat pertunjukan utama perang dalam konflik dan kematian pun meningkat signifikan sejak awal tahun.
“PLO telah berhasil memindahkan ribuan warga Palestina untuk tiga kamp utama ke bangunan yang baru setelah dihancurkan dari beberapa kamp pengungsi,” katanya
Palestina dari Suriah telah mewakili proporsi yang tinggi dari ribuan orang yang telah tewas saat mencoba menyeberangi Mediterania untuk mencapai Eropa sepanjang tahun 2014.
Konflik Suriah dimulai saat terjadi protes damai pada Maret 2011 tetapi berkembang menjadi perang saudara, sehingga menewaskan lebih dari 200.000 orang dan jutaan lainnya mengungsi.
Baca Juga: Dubes AS yang Baru Serbu Tembok Buraq dan Letakkan Surat dari Trump
Sebelum terjadi konflik, sekitar 600.000 pengungsi Palestina tinggal di Suriah, meskipun badan pengungsi Palestina PBB UNRWA memperkirakan bahwa lebih dari setengahnya dan terpaksa meninggalkan rumah mereka di Suriah karena kekerasan di negara itu.
Sekitar 800.000 warga Palestina diusir dari rumah mereka di Israel selama konflik 1948 yang menyebabkan penciptaan Negara Israel dan keturunan mereka sekitar lima juta, saat ini tersebar di seluruh dunia.
Sekitar 100.000 pengungsi Palestina di Suriah merupakan keturunan Palestina yang melarikan diri pada tahun 1948 tetapi dipaksa keluar dari rumah mereka lagi dalam pembersihan etnis dari Golan Heights oleh Israel pada tahun 1967. (T/P010/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Pembantaian Anak di Gaza Kejahatan terhadap Kemanusiaan dan Genosida