Fallujah, 14 Ramadhan 1437/19 Juni 2016 (MINA) – Sekitar 2.300 keluarga meninggalkan kota Fallujah, Irak selama 24 jam terakhir, menurut sebuah kelompok bantuan internasional.
Warga yang menyelamatkan diri dari peperangan itu terjadi di saat pasukan pemerintah dan sekutunya bergerak maju dengan serangan sengit untuk merebut kembali kota dari kelompok Islamic State (ISIS/Daesh).
Militer Irak pada Sabtu (19/6) telah menguasai rumah sakit utama Fallujah, sehari setelah mereka berhasil merebut kembali gedung pemerintahan di pusat kota.
Sementara ISIS masih menguasai sekitar 20 persen kota dan bercokol di distrik utaranya.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sebelumnya dilaporkan, pertempuran selama dua hari telah menewaskan lebih 300 tentara.
Lembaga kemanusiaan yang bekerja di pinggiran Fallujah, 50km sebelah barat ibukota Baghdad, mengatakan bahwa mereka berjuang keras untuk mengatasi aliran deras warga sipil yang mengungsi.
Direktur Dewan Pengungsi Norwegia untuk Irak di Erbil mengatakan kepada Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), ada sangat sedikit tempat bagi para pengungsi di Amariyat al-Fallujah, Habbaniyah Tourit City dan Khaldiyah, tempat warga melarikan diri.
Menurut badan pengungsi PBB UNHCR, lebih dari 20.000 orang telah melarikan diri dari Fallujah dalam dua hari terakhir saja.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
“Kami sekarang mengalami kesulitan untuk mengatasi jumlah yang keluar dari Fallujah, terutama dalam hal memberikan air minum yang aman,” kata Muflahi.
PBB dan pemerintah Irak telah mendirikan kamp-kamp untuk menampung 60.000 warga sipil yang mengungsi di provinsi Anbar, tetapi diperingatkan bahwa kapasitasnya kecil untuk menampung lebih banyak orang. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
http://aljazeera.com/news/2016/06/aid-agencies-inundated-thousands-flee-fallujah-160618111648939.html
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon