Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 20.000 Pengungsi Rohingya Tiba di Bangladesh dalam Tiga Bulan Terakhir

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - Sabtu, 14 September 2024 - 13:53 WIB

Sabtu, 14 September 2024 - 13:53 WIB

24 Views

Mohammed Rafiq berdiri di pintu masuk sebuah gedung di Teknaf, Bangladesh, tempat ia sekarang tinggal di sebuah apartemen bersama keluarganya setelah melarikan diri dari negara bagian Rakhine di Myanmar, 10 September 2024. (Abdur Rahman/BenarNews

Cox’s Bazar, MINA – Sekitar 20.000 pengungsi Rohingya baru telah memasuki Bangladesh dalam tiga bulan terakhir. Mereka melarikan diri dari kondisi yang memburuk di negara bagian Rakhine, Myanmar, kata para pengungsi dan pejabat setempat.

Dilansir dari Radio Free Asia (RFA), Ahad (14/9), peningkatan jumlah pengungsi terjadi saat Bangladesh mengalami kekacauan politik dan di tengah memburuknya kekerasan di Rakhine, yang terletak tepat di seberang perbatasan tenggara.

Pemberontak Tentara Arakan telah melancarkan operasi sengit untuk merebut kendali negara bagian dari pemerintah militer Myanmar.

“Situasi di Rakhine sangat buruk. Tidak ada kondisi untuk tinggal di sana. Tidak ada makanan, tidak ada tempat berteduh, tidak ada perawatan untuk orang sakit,” kata Mohammed Feroz Kamal, yang tiba pekan lalu dari distrik Maungdaw, Rakhine.

Baca Juga: Kiyai Ma’ruf Amin Ajak Negara ASEAN Akui Palestina

“Serangan pesawat nirawak sedang dilakukan, terutama terhadap orang-orang yang berkumpul untuk melarikan diri ke perbatasan di negara itu,” katanya kepada BenarNews. “Ratusan orang meninggal. Saya melihat banyak mayat di jalan.”

Pemimpin komunitas Rohingya sekaligus Ketua Masyarakat Arakan Rohingya untuk Perdamaian dan Kemanusiaan, Mohammed Jubair, mengatakan, sedikitnya 20.000 orang telah menyeberang ke Bangladesh selama tiga bulan terakhir. Namun, seorang pejabat Bangladesh memperkirakan jumlahnya sekitar 16.000.

Menurut pejabat, sebagian pendatang baru berlindung di rumah-rumah sewaan di luar kamp-kamp yang dikelola PBB. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Cucu Mandela Dicegah Masuk Inggris untuk Acara Palestina

Rekomendasi untuk Anda