Raqqa, 9 Ramadhan 1438/4 Juni 2017 (MINA) – Sekitar 200.000 orang melarikan diri dari benteng Islamic State (ISIS) Raqqa, karena pasukan oposisi Suriah yang didukung Amerika Serikat (AS) mempersiapkan serangan ke kota tersebut.
Juru bicara koalisi anti-ISIS Kolonel AS Ryan Dillon mengatakan bahwa para pengungsi tersebut pindah ke kamp-kamp dan permukiman di dekat kota Raqqa yang menjadi ibu kota de facto ISIS di Suriah. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pasukan Demokrat Suriah (SDF), sebuah aliansi Arab Kurdi Suriah, telah membuat keputusan untuk meminta warga sipil pergi dari Raqqa.
SDF mendekati Raqqa dari utara, barat dan timur, tapi belum menuju daerah selatan kota.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sementara itu, pemerintah di Moskow mengatakan pada Kamis lalu, pesawat Rusia telah melakukan serangkaian serangan terhadap konvoi ISIS yang melarikan diri dari kota tersebut.
Serangan udara pertama menargetkan konvoi ISIS yang meninggalkan Raqqa menuju ke Palmyra di selatan pada tanggal 25 Mei serta tanggal 29-30 Mei.
Serangan yang kedua menghancurkan puluhan mobil dan truk pickup serta membunuh sejumlah pejuang ISIS.
Lebih dari 320.000 orang telah terbunuh dan jutaan orang mengungsi akibat konflik Suriah yang meletus pada Maret 2011. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)