Istanbul, MINA – Kantor Mufti di distrik Kucukcekmece, Istanbul, mensponsori 40 siswa Sudan yang berusia antara 9 sampai 20 tahun untuk belajar Al-Quran dan kursus Bahasa Turki, di kota itu.
Setelah menyelesaikan pendidikan mereka yang terdiri dari 12 anak perempuan dan 28 anak laki-laki, diharapkan memberikan pelajaran di negara mereka, demikian dikutip Anadolu Agency dikutip MINA, Senin (21/1).
Mufti distrik Kucukcekmece, Mustafa Temel mengatakan bahwa 15 siswa telah kembali ke tanah air mereka dan mulai mengajar penduduk setempat.
“Kami, ke Sudan 4-5 tahun yang lalu. Kami berdiskusi dengan organisasi non-pemerintah di sana tentang pelajaran Al-Quran. Kami telah memulai sebuah proyek untuk memberikan kesempatan anak-anak Sudan datang ke sini (Turki) dan mempelajari Al-Quran. Dalam 4 tahun, 15 siswa telah kembali ke negara mereka setelah menyelesaikan pelajaran mereka, ” kata Temel.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Dia juga menekankan bahwa mereka bertujuan untuk bekerja sama dalam proyek-proyek pendidikan lainnya bersama dengan negara Afrika timur laut.
“Kami akan mengirimkan siswa ke Sudan di masa depan, ada banyak siswa asing belajar di universitas di Khartoum dan mereka sedang diajarkan bahasa Arab di sana,” tambahnya.
Sementara itu, salah seorang siswa yang belajar Al-Quran di Istanbul, Ibrahim Omar mengatakan: “Saya akan kembali ke negara (Sudan) sesudah menyelesaikan pendidikan. Saya akan mengajar ilmu yang saya terima di sini di negara saya.”
Selain itu, Islam Abdulhay, siswa berusia sembilan tahun, mengatakan bahwa ia ingin menjadi dokter.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
“Saya adalah siswa termuda di kelas. Saya baru saja mulai belajar Al-Quran. Guru dan saudara saya merawat saya,” kata Abdulhay.
Dua Hasan, seorang siswa berusia 15 tahun, mengatakan ia terkesan dengan kemurahan hati orang-orang Turki.
“Kami datang ke Istanbul pada awal September. Saya suka cuaca dan alam. Orang-orang Turki sangat murah hati. Para guru sangat menerima kami dengan baik. Kami mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan wisata seperti Hagia Sophia, Masjid Biru dan Miniatur. Tujuan saya adalah menjadi guru di negara saya setelah menyelesaikan belajar Quran di sini,” katanya. (T/R10/P1)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
Mi’raj News Agency (MINA)