Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 7.788 Jiwa di Bantaran Sungai Ciliwung Terkena Dampak Banjir

Rendi Setiawan - Kamis, 16 Februari 2017 - 17:57 WIB

Kamis, 16 Februari 2017 - 17:57 WIB

386 Views

Jakarta, 19 Jumadil Awwal 1438/16 Februari 2017 (MINA) – Curah hujan tinggi yang turun di bagian hulu dan tengah Sungai Ciliwung pada Rabu sore (15/2) hingga mencapai level Siaga 2 menyebabkan banjir menggenangi permukiman di bantaran Sungai Ciliwung di Jakarta pada Kamis (16/2) dini hari hingga sekarang.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun Pusdalops BPBD DKI Jakarta tercatat banjir merendam permukiman di di bantaran sungai Ciliwung dan sebagian Kali Cipinang.

“Sebanyak 7.788 jiwa atau 3.393 kepala keluarga yang terdampak langsung dari banjir. Artinya tempat tinggalnya terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara 10 – 150 centimeter,” kata Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (16/2).

Sutopo mengungkapkan bahwa daerah yang terendam banjir adalah di Jakarta Timur meliputi Kecamatan Ciracas (Kelurahan Cibubur dan Kelurahan Rambutan), Kecamatan Kramat Jati (Kelurahan Cililitan dan kelurahan Cawang), dan Kecamatan Jatinegara (Kelurahan Kampung Melayu dan Kelurahan Biadara Cina).

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan 

“Daerah yang cukup parah terendam banjir hingga ketinggian 150 centimeter adalah Kelurahan Cawang dengan 1.188 KK atau 3.896 jiwa terdampak banjir. Di Kelurahan Kampung Melayu juga terendam banjir hingga ketinggian 100 centimeter dengan masyarakat yang terdampak 443 KK atau 1.456 jiwa,” ungkapnya.

Sutopo mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan jumlah pengungsi, sebagian banjir telah surut. Kondisi sungai di Jakarta saat ini normal dan Siaga 3, masyarakat dihimbau untuk selalu waspada Karena potensi hujan berintensitas tinggi masih berpeluang terjadi.

“Puncak hujan diperkirakan sampai akhir Februari mendatang,” demikian Sutopo Purwo Nugroho. (L/R06/R08/P02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Rekomendasi untuk Anda

BNPB: Sepuluh Jembatan Terputus Akibat Banjir dan Longsor Sukabumi (foto: BNPB)
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia