Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 80% Warga Yaman Perlu Bantuan Kemanusiaan

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 25 Maret 2020 - 07:53 WIB

Rabu, 25 Maret 2020 - 07:53 WIB

14 Views

A boy and his sisters watch graffiti artists spray on a wall, commemorating the victims who were killed in Saudi-led coalition airstrikes in Sanaa, Yemen, Monday, May 18, 2015. Saudi-led airstrikes targeting Yemen's Shiite rebels resumed early on Monday in the southern port city of Aden after a five-day truce expired amid talks on the war-torn country's future that were boycotted by the rebels. (AP Photo/Hani Mohammed)

Sana’a, MINA – Lima tahun blokade dan serangan koalisi Arab Saudi yang didukung Amerika Serikat sejak 2015 terhadap Yaman, menyebabkan sekitar 80% warga memerlukan bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.

Menurut Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia di Yaman, Altaf Musani, keadaan akan semakin sulit manakala wabah virus Covid-19 memasuki negara miskin itu. In These Times melaporkan, Rabu (25/3).

Musani mencatat, pihak berwenang di Yaman telah melacak dan menyaring lebih dari 4.500 orang yang memasuki Yaman melalui darat, udara atau laut dalam dua pekan terakir.

Jika virus corona terdeteksi di Yaman, negara yang mengalami krisis kemanusiaan terburuk di dunia menurut PBB itu, akan menghadapi tantangan terbesar dari negara lain mana pun di dunia saat ini, ujarnya.

Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel

“Selain itu, tidak ada cukup tenaga medis dan alat kesehatan yang penting untuk menguji virus tersebut,” imbuhnya.

Terlebih, lanjutnya, sebagian besar penduduk tidak memiliki akses ke air bersih dan air minum.

“Bagaimana mereka bisa mencuci tangan dengan air yang langka?” dia bertanya, da menambahkan, pengeboman pasukan koalisi Saudi telah menargetkan sistem air di Yaman.

Di samping itu, tidak ada cukup bahan bakar untuk mengoperasikan instalasi air yang masih bisa berfungsi, ujarnya.

Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis

“Ketika stok makanan habis karena blokade Saudi, orang-orang mati kelaparan akan bertambah. Ketika obat habis, anak-anak mati karena penyakit tidak bisa dicegah,” katanya. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Dunia Islam
Palestina
Yordania Berencana Daratkan Pesawat di Gaza Bawa Pembawa Bantuan Kemanusiaan (foto: Quds Press)
Internasional