Bandar Lampung, MINA – Sekretaris Aqsa Working Group (AWG) Biro Lampung, Wahyu Adi Saputra saat menjadi orator pada palestina/">Aksi Lampung Bersama Palestina Jilid II mengatakan, persatuan adalah kunci kemerdekaan Palestina dan terbebasnya Masjid Al-Aqsa.
“Bapak, ibu, apapun yang kita lakukan untuk Masjidil Aqsha dan Palestina kuncinya adalah persatuan. Mudah-mudahan persatuan ini menjadi langkah awal untuk menuntaskan tugas kita, yakni membebaskan Masjidil Aqsa dan Palestina,” serunya di hadapan puluhan ribu warga Lampung yang hadir dalam aksi damai di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Sabtu (1/6).
Ia mengapresiasi masyarakat Lampung yang telah berkumpul dengan penuh antusias untuk bersatu menyuarakan kemerdekaan Palestina.
“Acara hari ini sangat luar biasa, masyarakat Lampung berkumpul di sini untuk bersatu dalam misi yang sama, yakni menyuarakan kemerdekaan Palestina, inilah persatuan,” ujarnya.
Baca Juga: Menteri Keuangan Israel Serukan Pendudukan Penuh di Gaza Utara
Ia berharap, aksi serupa merupakan langkah awal bersatunya kaum muslimin dan seluruh masyarakat dunia dalam menyuarakan kepedulian terhadap Palestina.
“Mudah-mudahan ini menjadi langkah awal untuk bersatunya kaum muslimin dan seluruh masyarakat dunia dalam menyuarakan kepeduliannnya terhadap Palestina. Tentu saya juga sangat berharap pintu Rafah akan segera dibuka agar bantuan bisa masuk ke Gaza,” harapnya.
Sementara itu, Ketua AWG Biro Lampung, M. Waliyulloh mengatakan, isu tentang Palestina bukan hanya isu tentang satu kelompok saja, tapi hal ini menjadi isu kemanusiaan. Karena itu menurutnya, siapa saja harus diajak untuk peduli dengan Palestina.
“Palestina telah dihancurkan, dipojokkan, bahkan dibasmi oleh zionis Israel, maka sebenarnya ini merupakan isu kemanusiaan, bukan hanya isu dari suatu kelompok saja, siapa saja akan kita ajak untuk peduli dengan Palestina,” tegasnya.
Baca Juga: Citra Satelit Tunjukkan Penghancuran Sistematis Area Pemukiman Gaza Utara
Pendudukan Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 yang menewaskan lebih dari 36.170 orang, di mana jumlah sebanyak itu 70% nya adalah kaum wanita dan anak-anak serta melukai sedikitnya 81.400 lainnya.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Paus Fransiskus Serukan Penyelidikan Genosida di Jalur Gaza