Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hizbullah: Pemerintahan Baru Lebanon Harus Pulihkan Kepercayaan Rakyat

Rudi Hendrik - Sabtu, 2 November 2019 - 12:50 WIB

Sabtu, 2 November 2019 - 12:50 WIB

4 Views

Pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah. (Foto: AFP)

Beirut, MINA – Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah menyerukan pembentukan cepat pemerintah Lebanon yang baru, kemudian harus mendengarkan tuntutan para pemrotes dan bekerja memulihkan kepercayaan rakyat.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada Jumat (1/11), Nasrallah mengatakan, pengunduran diri Perdana Menteri Saad Hariri telah membekukan rencana reformasi pemerintah, demikian Al Jazeera melaporkan.

Pengunduran diri Hariri yang ditentang Hizbullah, telah membuat Lebanon tanpa pemerintahan karena menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak perang saudara 1975-1990.

“Pemerintah baru harus dibentuk sesegera mungkin dan pemerintah baru harus mendengarkan tuntutan rakyat yang turun ke jalan,” kata Nasrallah.

Baca Juga: Kelompok Houti Tembak Jatuh Pesawat MQ-9 Milik Amerika di Dhamar

“Harus ada pekerjaan serius karena waktu sangat ketat dan kesabaran orang juga demikian,” katanya.

Protes massal meletus di Lebanon pada 17 Oktober melawan rencana untuk mengenakan pajak pada WhatsApp dan layanan pesan lainnya.

Demonstrasi dengan cepat berubah menjadi tuntutan yang lebih luas, dengan seruan pengunduran diri pemerintah dan membawa pejabat yang korup ke akuntabilitas.

Pemerintah telah mengumumkan serangkaian rencana reformasi, tetapi tanpa langkah konkret. Pemerintah Beirut gagal menenangkan pengunjuk rasa atau meyakinkan pemberi pinjaman multilateral untuk mencairkan miliaran bantuan yang telah dijanjikan. (T/RI-1/B05)

Baca Juga: Hezbollah: Operasi Houthi Buktikan Kelemahan Israel

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Hampir 50 % Perusahaan Teknologi Israel Kena Pembatalan Investasi

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Internasional