Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekjen ISMES: Indonesia Harus Proaktif Redakan Ketegangan di Timur Tengah

Rana Setiawan - Ahad, 14 April 2024 - 16:48 WIB

Ahad, 14 April 2024 - 16:48 WIB

7 Views

Gambar rekaman video yang menunjukkan rudal-rudal Iran melintas di langit Al-Quds tempat Masjid Al-Aqsa berada, Ahad dini hari, 14 April 2024. (Gambar: Video via X)

Jakarta, MINA – Peneliti dan pengamat Timur Tengah Fahmi Salsabila mengingatkan risiko terjadinya perang dunia III jika ketegangan di kawasan Timur Tengah terus berlangsung karena mendapatkan dukungan negara maju seperti Amerika Serikat dan Rusia.

“Jika AS terlibat dalam perang, Rusia sudah men-declare akan ikut terlibat dan full mendukung Iran. Kita khawatirkan dua kekuatan besar ini akan bertemu walaupun tidak secara langsung, Israel proksi AS, Iran proksi Rusia,” kata Fahmi saat dihubungi MINA, Ahad (14/4).

Sekjen The Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES) itu juga mengatakan, pemerintah Indonesia perlu turun tangan untuk memastikan agar serangan di Iran dan Israel maupun serangan ke Gaza oleh Israel bisa dihentikan.

“Meski belum ada sikap resminya, namun dapat dipastikan pemerintah Indonesia akan proaktif dalam mendukung perdamaian dunia, serta mengkhawatirkan eskalasi lebih besar lagi, menjadi perang lebih besar melibatkan negara-negara kawasan dan negara besar,” ujarnya.

Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang

Militer Iran meluncurkan serangan ke wilayah Israel pada Sabtu (13/4/2024) pagi waktu setempat. Ini merupakan respons atas serangan Israel yang menyasar gedung konsulat Iran di Suriah hingga menewaskan 12 orang pada Senin (1/4/2024).

Peristiwa ini juga menandai pertama kalinya Iran melancarkan serangan militer langsung ke Israel, meski keduanya telah bermusuhan selama beberapa dekade sejak 1979.

Fahmi menekankan serangan Iran untuk membalas serangan Israel sebelumnya dengan mendasarkan pada hak untuk membela diri berdasarkan Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

“Ya masih awal pemanasan, tapi sudah buat ketakutan Israel. Iran belum full scale dalam melancarkan serangannya,” pungkasnya.

Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant

Dia juga menambahkan, otoritas pendudukan Israel akan tetap mengintensifkan agresinya ke Gaza. Namun dalam serangan awal Iran dengan puluhan drone dan rudal balistik kemarin, baru kali ini serangan terhada Gaza berhenti selama beberapa jam karena adanya serangan Iran tersebut. (L/R1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Internasional
Dunia Islam