Jakarta, MINA – Sekjen The Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES) Fahmi Salsabila mengatakan, wafatnya Presiden Iran tidak menyurutkan upaya untuk terus membela warga Palestina dari genosida dan terwujudnya kemerdekaan.
“Genosida (di Gaza) harus segera dihentikan. Jika tidak stop genosida, maka kawasan (Timur Tengah) akan makin membara,” kata Fahmi kepada MINA, Senin (21/5).
Menurut peneliti dan pengamat Timur Tengah itu, Iran adalah negara yang selama ini mendukung perjuangan Palestina, konflik, tempo hari di mana Iran saling serang dengan Israel merupakan bukti Iran berada di pihak Palestina.
“Tentu kejadian saling serang ini adalah di bawah presiden Ibrahim Raisi,” katanya.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Mengenai adanya rumor yang beredar di media sosial soal keterlibatan Dinas Intelejen Zionis Israel Mossad dalam kecelakaan helikopter tersebut, Fahmi mendorong penyelidikan kasus Raisi secara transparan, sehingga warga dunia bisa mengetahui apa sebenarnya yang terjadi.
“Kita tunggu laporan atau penyelidikan dari pihak Iran, jika benar ada dugaan konspirasi maka saya kira akan memperuncing konflik Israel vs Iran,” ujarnya.
Sebuah helikopter yang membawa Presiden Iran jatuh pada Ahad (19/5/2024). Pemerintah Iran mengkonfirmasi Presiden Raisi termasuk korban yang wafat.[]
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Mi’raj News Agency (MINA)