Gaza, MINA – Sekretaris Jenderal gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) yang bermarkas di Gaza, Ziad al-Nakhala, memuji kesepakatan baru-baru ini antara Iran dan Arab Saudi tentang kebangkitan kembali hubungan, dengan mengatakan bahwa hal itu telah memulihkan normalitas di wilayah tersebut dan akan berdampak positif pada perjuangan Palestina.
“Perjanjian Teheran-Riyadh memiliki kesan positif di kawasan dan menghilangkan ketegangan yang ada,” kata Nakhala saat wawancara dengan situs berita hayawashington berbahasa Arab pada hari Selasa (23/5/2023). Press TV melaporkan.
Dia menambahkan bahwa perjanjian tersebut juga akan memiliki “hasil positif” untuk Palestina.
Setelah beberapa hari negosiasi intensif yang diselenggarakan oleh China, Iran dan Arab Saudi mencapai kesepakatan pada 10 Maret 2023 untuk memulihkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Hubungan diplomatik antara Riyadh dan Teheran diputus oleh Arab Saudi pada Januari 2016, setelah pengunjuk rasa Iran yang marah dengan eksekusi ulama Syiah terkemuka Sheikh Nimr Baqir al-Nimr oleh pemerintah Saudi, menyerbu kedutaannya di Teheran.
Dia lebih lanjut mencela normalisasi hubungan beberapa negara Arab dengan Israel. Dia menyeru orang-orang Arab untuk mendukung perlawanan Palestina.
Pada September 2020, Israel menandatangani perjanjian normalisasi dengan UEA dan Bahrain dalam upacara resmi di Gedung Putih.
Kesepakatan normalisasi, yang kemudian diikuti oleh Sudan dan Maroko, telah memicu kecaman luas dari Palestina serta negara-negara dan pembela hak asasi manusia di seluruh dunia, terutama di dunia Muslim. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka